Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mempercepat proses penataan kawasan Kota Lama agar bisa sepenuhnya tuntas seusai target, yakni pada akhir bulan Mei 2024 atau tepat saat perayaan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya Hidayat Syah di Surabaya, Jumat, mengatakan progres keseluruhan pengerjaan infrastruktur kota lama di Zona Eropa, Pecinan, dan Arab telah mencapai 70 persen.
"Pengecatan tersisa lima gedung lagi di Zona Eropa, kalau pengerjaan Pecinan sama Arab juga masih berjalan. Pokoknya harus selesai semua, kalau sampai sekarang sudah 70 persen," kata Hidayat.
Lebih lanjut, kata dia Pemkot Surabaya juga menggandeng sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), khususnya yang ada di kawasan Eropa, salah satunya di Jalan Rajawali.
"Gedung punya siapa, kalau kosong bisa diisi kafe dan lain-lain. Sekarang Pos Block ada kafe, kemudian Rajawali juga," ujarnya.
Selain itu, Hidayat menjelaskan pengerjaan yang tersisa 30 persen juga meliputi upaya penataan kabel yang masih melintang di tiga zona Kota Lama. Tujuannya adalah menambah estetika kota bagi wisatawan.
"Kabel di atas harus masuk tanah. itu yang agak lama karena berhubungan dengan Telkom, PLN dan lainnya," ucap dia.
Tak hanya dengan BUMN, penataan dan pengembangan Kota Lama turut dikoordinasikan bersama pihak swasta sehingga gedung-gedung yang tak difungsikan atau dalam kondisi kosong bisa digunakan.
"Kami sudah menyarankan kalau sudah berkembang sayang juga, seperti JMP tutup. Kami sudah bilang sejak awal," kata Hidayat.
Ia berharap ketika nantinya diresmikan, Kota Lama bisa menjadi daya tarik baru bagi wisatawan untuk berkunjung ke Kota Surabaya.
"Makanya gedung tidak pakai diimbau untuk segera dibuat untuk usaha. Nanti pemerintah tugasnya mempermudah izin," tuturnya.