Madrid Open: Nadal tersingkir di babak 16 besar

Jakarta (ANTARA) - Rafael Nadal mengucapkan selamat tinggal yang emosional di Madrid Open, Selasa (30/2), waktu setempat setelah tersingkir di babak 16 besar dari Lehecka dalam penampilan terakhir bintang Spanyol itu di turnamen tersebut.

Juara tunggal Grand Slam 22 kali berusia 37 tahun -- pemenang rekor lima gelar Madrid Open -- kalah 7-5, 6-4 dari unggulan ke-30 asal Ceko Lehecka.

"Saya senang. Itu adalah pekan yang sangat istimewa bagi saya, sangat positif dan sangat emosional. Saya mempunyai kesempatan untuk bermain sekali lagi di sini, di lapangan ini," kata Nadal, seperti disiarkan AFP, Rabu.

Nadal belum memutuskan kapan ia berencana untuk gantung raket musim ini, namun pensiunnya mantan petenis nomor satu dunia itu semakin dekat.

Baca juga: Madrid Open: Nadal melangkah ke babak 16 besar

Banyak masalah fisik yang menghambatnya selama dua tahun terakhir dan dia akan memutuskan apakah dia akan berkompetisi di Roland Garros akhir bulan ini.

Upacara khusus diadakan di Stadion Manolo Santana setelah pertandingan tersebut, dengan spanduk digantung di atas tribun bertuliskan "Gracias Rafa" dan menandakan tahun-tahun di mana ia telah memenangi turnamen Madrid.

"Ini hanya sebuah lelucon, karena saya akan kembali tahun depan," kata Nadal, yang keluarganya menonton dari tribun.

"Yang bisa saya ucapkan hanyalah terima kasih kepada semua orang yang telah membantu saya dalam karier saya. Ini belum selesai."

"Apa yang telah Anda berikan kepada saya di sini merupakan sebuah anugerah. Emosi yang saya dapatkan dari pengalaman di Madrid ini, dari publik Spanyol... Saya beruntung sebagai seorang anak untuk melakukan pekerjaan yang saya sukai. Saya merasa sangat beruntung untuk menjalani kehidupan yang saya jalani. Saya tidak bisa meminta apa pun lagi," ujar Nadal.

Lehecka, yang lolos ke perempat final Masters 1000 kedua dalam kariernya, mengatakan rasanya "pahit manis" mengalahkan Nadal dalam penampilan terakhirnya di Madrid.

"Sungguh menakjubkan bagi saya, berbagi lapangan dengan pemain legendaris adalah mimpi yang menjadi kenyataan," kata Lehecka.

"Semua yang terbaik untuk Rafa, rasanya pahit sekali bisa meraih kemenangan indah di depan semua orang, semua orang bersorak untuknya."