Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengajak semua pihak untuk tidak mengulangi kekeliruan masa lalu dengan melakukan aksi nyata demi terwujudnya peran signifikan yang dapat dimainkan oleh Dunia Islam. "Kita sebenarnya sudah memiliki kerangka rencana aksi sejak tiga dekade lalu, tapi sayang semua berlalu tanpa aksi nyata," ujar Menkominfo dalam sambutannya pada pembukaan Konferensi Internasional tentang Media Islam ke-2 di Jakarta, Selasa. Untuk itu, lanjutnya, negara-negara yang mayoritas warganya pemeluk Islam hendaknya melakukan upaya terfokus untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi dunia yang tangguh, berkesinambungan, seimbang dan inklusif. Sementera demi mengantisipasi perkembangan dunia, menurut Tifatul, Dunia Islam harus meredefinisikan bentuk arsitektur yang terbuka, efektif, inklusif dan transparan. "Ini diperlukan agar kita tetap tegar di tengah perubahan sosial dan ekonomi atau hubungan diplomatik yang akan bergerak dalam kecepatan tinggi," ujarnya. Menteri Tifatul mengatakan Dunia Islam cukup beruntung karena memiliki "Ukhuwah Islamiah" yang mampu membangun solidaritas menghadapi setiap ancaman politik baik dari luar maupun dari dalam. "Mungkin suatu hari nanti kita perlu melakukan beberapa penyesuaian untuk menciptakan sosok arsitek Dunia Islam yang lebih koheren dan ramping," katanya menambahkan. Sementara itu, pakar komunikasi Prof. Dr. Alwi Dahlan dalam makalahnya berjudul 'The New Media and Islam: Communication Characteristic and Dynamics", menyinggung sejarah perkembangan media dan dampaknya sejak penemuan teknologi cetak oleh oleh Johannes Gutenberg pada 1440 dan perkembangan informasi teknologi paling akhir. Dia memberikan contoh dampak dari media baru khususnya gejolak politik yang melanda Afrika Utara dalam pergolakan rakyat beberapa bulan terkahir serta "Revolusi SMS" di Filipina pada 2001. Dalam beberapa jam setelah pesan dikirim, sebanyak 700.000 pengunjuk rasa dimobilisasikan untuk berkumpul di suatu kawasan di metropolitan Manila . Aksi ini kemudian berhasil menuntut pengunduran diri Presiden Joseph Estrada. Terkait dengan pengguna jasa Internet, Alwi mengatakan bahwa mereka memiliki hak untuk membuka dan mencari informasi yang mereka inginkan. "Kita dalam proeses memasuki konstalasi sosial baru yang bisa disebut Era Media baru," katanya. (*)
Menkominfo: Dunia Islam Harus Lakukan Aksi Nyata
Selasa, 13 Desember 2011 15:51 WIB