Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa meraih tanda kehormatan "Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha" dari Presiden Joko Widodo yang diserahkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat Hari Otonomi Daerah, di Surabaya, Kamis.
Khofifah dalam keterangan resmi yang diterima di Surabaya menyatakan penghargaan tersebut tidak bisa dilepaskan dari kinerja seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur.
"ASN Pemprov Jatim telah berjuang bersama mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan daerah Jatim melalui Nawa Bhakti Satya yang CETTAR (Cepat, Efektif/Effisien, Transparan, Tanggap, Akuntabel dan Responsif)," kata Khofifah.
Khofifah menjelaskan CETTAR yang sudah diinisiasi di tahun 2019 bukan sekadar slogan, namun merupakan acuan tatalaksana penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.
"Kami mendedikasikan semuanya untuk masyarakat Jawa Timur," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, skor kinerja LPPD tahun 2021 sebesar 3,61, angka itu melihat pada beberapa hal, seperti capaian kinerja makro yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi, penurunan kemiskinan dan tingkat pengangguran terbuka (TPT).
Capaian kinerja urusan pemerintahan yang terdiri dari 24 urusan wajib, delapan urusan pilihan, dan fungsi penunjang urusan yang menjadi kewenangan Provinsi Jawa Timur.
Kemudian, kata dia, pelaksanaan "Nawa Bhakti Satya" mampu berdampak pada penurunan kemiskinan ekstrem sebesar 3,58 persen selama tiga tahun, yakni rentang 2020 hingga 2023. Persentase itu melampaui rata-rata capaian nasional.
Tidak hanya itu dari segi penurunan angka TPT , Khofifah berhasil menurunkan angka TPT sebesar 0,25 dari tahun 2021 sebesar 5,74 persen menjadi 5,49 persen di tahun 2022.
Angka itu juga terus menurun per Agustus 2023 menjadi 4,88 persen, turun 0,61 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2022.
"Di dalam hal Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Timur, alhamdulillah Jawa Timur terus membaik. Hingga akhir 2023, tepatnya 1 Desember 2023, IPM Jawa Timur tercatat 74,65, meningkat 3,15 persen selama periode 2019 - 2023," ucap dia.
Capaian IPM 2023 Jawa Timur tersebut melampaui rata-rata nasional yang tercatat 74,39. Capaian itu melampaui angka provinsi besar lainnya, seperti Jawa Barat (74,24) dan Jawa Tengah (73,39).
"Kami semakin optimis Jawa Timur mampu mewujudkan Indonesia Emas 2045", katanya.
Selain Khofifah, ada 13 bupati dan wali kota yang turut menerima tanda kehormatan serupa, seperti Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengapresiasi capaian para kepala daerah yang mampu menerapkan kerja optimal di setiap wilayahnya.
"Saya mengucapkan selamat pada rekan-rekan yang menerima penghargaan "Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha" langsung dari Presiden, dimana hari ini saya yang mewakili untuk menyerahkan,” ucap Mendagri Tito.
Sesuai prinsip reward and punishment, Mendagri menyatakan bahwa pemberian penghargaan ini merupakan upaya menciptakan iklim kompetitif diantara kepala daerah di Indonesia.
"Saya berharap pemberian penghargaan ini bisa memberikan motivasi di antara teman-teman sekalian untuk semakin kompetitif dengan orientasi pembangunan daerah yang efektif dan efisien," katanya.
"CETTAR" antarkan Khofifah raih Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha dari Presiden
Kamis, 25 April 2024 16:06 WIB
ASN Pemprov Jatim telah berjuang bersama mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan daerah Jatim melalui Nawa Bhakti Satya yang CETTAR