Demo Antikorupsi di Pamekasan Singgung Kasus Century
Jumat, 9 Desember 2011 20:10 WIB
Pamekasan - Demo mahasiswa dan pemuda dalam rangka memperingati hari antikorupsi di Pamekasan, Jumat, menyinggung soal pengusutan kasus bank Century.
Saat demo di kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Pamekasan, Jumat, para demonstrans perwakilan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Pamekasan ini menilai, pengusutan kasus yang diduga melibatkan sejumlah pejabat teras ini, terkesan kurang diperhatikan.
"Kami minta aparat penegak hukum lebih serius lagi mengusut mega skandal dalam kasus bank Century ini," kata juru bicara aksi dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Pamekasan, Zainal Abidin.
Zainal mengatakan, sebenarnya upaya membongkar kasus korupsi bank Century telah lama dilakukan, akan tetapi belum semua pihak diperiksa dalam kasus ini.
Melalui peringatan hari antikorupsi ini, para demonstran meminta kepada aparat penegak hukum agar mereka lebih serius lagi mengusut kasus yang merugikan uang negara tersebut.
"Sebab jika kasus bank Century senilai Rp6,7 triliun dan melibatkan banyak ini tidak diusut tuntas, maka nanti akan menjadi masalah warisan kepada generasi muda saat ini," kata Zainal Abidin.
Sementara isu lokal yang diusung mahasiswa pada demo memperingati hari antikorupsi kali ini adalah pengusutan kasus penggelembungan dana toko Citra Logal Mulya (CLM) senilai Rp7,9 miliar.
Kasus ini menyeret mantan Bupati Pamekasan Dwiatmo Hadianto, mantan Kabag Tata Pemerintah Herman Kusnadi dan pemilik toko CLM Abdillah Najih.
Menurut Zainal Abidin, pengusutan kasus CLM ini juga terkesan tebang dan belum semua pihak yang terlibat dalam kasus itu diperiksa.
Seperti mantan Ketua DPRD Pamekasan Achmad Syafii, mantan panitia anggaran dan sejumlah pejabat pemkab lainnya yang jelas-jelas terlibat dalam kasus itu.
Sementara pengamanan demo mahasiswa memperingati hari antikorupsi di Pamekasan ini dipimpin langsung oleh Kapolres AKBP Anjar Gunadi.
Sebanyak 180 personel polisi dari berbagai satuan diterjunkan guna mengamankan unjuk rasa memperingati hari antikorupsi ini dengan menggunakan sistem pengamanan tertutup dan sistem pengamanan terbuka.
GMNI merupakan salah satu elemen organisasi mahasiswa ektra kampus yang menggelar demo memperingati hari antikorupsi di Pamekasan.
Organisasi mahasiswa lainnya ialah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan sejumlah aktivis LSM di wilayah itu.
Sasaran demo pada peringatan hari antikorupsi kali ini ialah kantor Kejari, kantor DPRD dan kantor Pemkab Pamekasan. (*)