Surabaya (ANTARA) - Pertumbuhan kredit PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) menunjukkan angka positif sepanjang 2023, dengan ekspansi kredit yang telah disalurkan emiten dengan kode BJTM berada di angka Rp54,76 triliun atau naik 18,54 persen (YoY), atau tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan kredit nasional yang hanya sebesar 10,3 persen.
Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman, dalam siaran persnya di Surabaya, Jumat mengatakan, komposisi penyaluran kredit Bank Jatim terdiri kredit konsumtif sebesar Rp31,2 triliun atau meningkat 8,91 persen (YoY), kemudian kredit produktif sebesar Rp23,5 triliun atau tumbuh eksponensial 34,28 persen (YoY).
Penyaluran kredit itu juga diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman, seperti dari rasio Non Performing Loan (NPL) Gross Bank Jatim yang melandai di angka 2,83 persen pada 2022 menjadi 2,49 persen pada 2023.
Baca juga: Bank Jatim bantu pembangunan mushalla di GOR Merdeka Kraksaan
"Itu artinya kualitas kredit Bank Jatim semakin sehat dan menjadi tanda adanya recovery dari beberapa sektor ekonomi,” tutur Busrul.
Untuk kuota Kredit Usaha Rakyat (KUR), Bank Jatim terus mencatat kinerja yang meningkat dari tahun ke tahun, termasuk saat pandemi, yakni pada tahun 2021 mendapat kuota KUR sebesar Rp700 miliar dan yang berhasil disalurkan sebesar 88,7 persen. Untuk jumlah debitur KUR tahun 2021 sebanyak 4.928.
Selanjutnya, tahun 2022 Bank Jatim memperoleh kuota KUR senilai Rp2,5 triliun. dan prosentase penyaluran sekitar 95,19 persen dengan jumlah debitur 19.159 orang.
Dan di tahun 2023, kuota KUR Bank Jatim meningkat di angka Rp2,89 triliun, dan disalurkan sekitar 96 persennya dengan jumlah debitur 22.253.(*)