Dubes Prancis untuk Suriah Kembali ke Damaskus
Rabu, 7 Desember 2011 5:20 WIB
Paris (ANTARA/AFP) - Duta besar Prancis untuk Suriah telah kembai ke Damaskus setelah dipanggil pulang ke Paris pada pertengahan November lalu menyusul serangan terhadap misi diplomatik Prancis, kata kementerian luar negeri, Selasa.
"Eric Chevallier telah kembali ke posnya di Damaskus pada Senin menyusul konsultasi untuk apa ia dipanggil pulang," kata wakil juru bicara kementerian itu, Romain Nadal, pada AFP.
"Kembalinya duta besar itu ke Damaskus tidak berarti bahwa masalah kekhawatiran telah hilang, sebaliknya," katanya.
"Prancis lebih dari sebelumnya di pihak rakyat Suriah."
Amerika Serikat juga mengatakan, Selasa, mereka akan mengirim duta besarnya, Robert Ford, kembali ke Suriah, tempat ia memperjuangkan demonstran yang menghadapi tindakan keras mematikan, setelah dengan tiba-tiba memanggilnya pulang ke AS pada Oktober karena ancaman.
Dubes Prancis dipanggil pulang pada 16 November setelah massa yang setia pada rezim Presiden Bashar al-Assad menyerang konsulat kehormatan Prancis di kota Latakia di Suriah utara dan perobekan arsip umum di Aleppo.
Serangan itu telah memancing kecaman Prancis dan pemanggilan duta besar Suriah untuk Paris.
Pemerintah Suriah kemudian berjanji tidak akan terulang serangan terhadap kedutaan, menyusul serangkaian serangan terhadap misi sejumlah negara yang dianggap menentang rezim Bashar al-Assad.
Suriah telah mendapat tekanan internasional yang meningkat saat Bashar al-Assad berusaha untuk menghancurkan ancaman terburuk pada pemerintahan keluarganya yang sudah empat dasawarsa di negara itu.
Suriah telah mendapat sanksi AS, Uni Eropa dan Arab karena penindasannya pada demonstrasi anti-rezim, dimana PBB mengatakan lebih dari 4.000 orang telah tewas sejak pertengahan Maret lalu. (*)