Menurut Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Blora Heri Purnomo dihubungi dari Kudus, gempa di Tuban memang terasa getarannya hingga di Kabupaten Blora pada pukul 11.22 WIB.
Anggota PWI yang ada di kantor menempati kompleks Gor Mustika Blora, saat kejadian juga berlarian keluar kantor karena getarannya terasa. Termasuk getaran gempa susulan yang kedua juga lebih terasa dibandingkan yang pertama.
"Ruangan yang dijadikan kantor PWI sebelumnya memang ada kerusakan, namun belum bisa memastikan setelah gempa semakin parah atau tidak. Mudah-mudahan nantinya ada langkah perbaikan secepatnya," ujarnya.
Meskipun demikian, BPBD setempat mencatat tidak mendapatkan laporan adanya kerusakan pada fasilitas umum maupun bangunan milik masyarakat.
Demikian halnya di kabupaten terdekat dengan Tuban, yakni Kabupaten Rembang juga terjadi dampak kerusakan.
"Hasil pengecekan ke masing-masing camat di Kabupaten Rembang, menyebutkan tidak ada laporan kerusakan," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang Sri Jarwati.
Termasuk, kata dia, kecamatan terdekat dengan Kabupaten Tuban, seperti Kecamatan Sarang, Sluke, Sale, maupun Kragan tidak ada laporan kerusakan bangunan.
"Hingga saat ini, kami belum menerima laporan adanya kerusakan, sehingga wilayah Rembang aman dari dampak gempa di Tuban," ujarnya.
Nila Rusiani, salah satu warga Kudus mengakui merasakan getarannya dua kali.
"Getaran gempa yang pertama pukul 11:22 WIB, kedua pukul 15:54 WIB dengan getaran yang lebih keras dan lebih lama," ujarnya.
Ia mengakui sempat keluar ruangan saat mengetahui ada getaran gempa.
Pemberitaan sebelumnya, disebutkan gempa di Tuban terjadi Jumat (22/3) pukul 11:22 WIB, berpusat di laut pada jarak 132 kilometer timur laut Kota Tuban dan berkekuatan 6 magnitudo di koordinat 5.74 Lintang Selatan (LS) dan 112,32 Bujur Timur (BT) dengan kedalaman 10 kilometer.
"Ruangan yang dijadikan kantor PWI sebelumnya memang ada kerusakan, namun belum bisa memastikan setelah gempa semakin parah atau tidak. Mudah-mudahan nantinya ada langkah perbaikan secepatnya," ujarnya.
Meskipun demikian, BPBD setempat mencatat tidak mendapatkan laporan adanya kerusakan pada fasilitas umum maupun bangunan milik masyarakat.
Demikian halnya di kabupaten terdekat dengan Tuban, yakni Kabupaten Rembang juga terjadi dampak kerusakan.
"Hasil pengecekan ke masing-masing camat di Kabupaten Rembang, menyebutkan tidak ada laporan kerusakan," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang Sri Jarwati.
Termasuk, kata dia, kecamatan terdekat dengan Kabupaten Tuban, seperti Kecamatan Sarang, Sluke, Sale, maupun Kragan tidak ada laporan kerusakan bangunan.
"Hingga saat ini, kami belum menerima laporan adanya kerusakan, sehingga wilayah Rembang aman dari dampak gempa di Tuban," ujarnya.
Nila Rusiani, salah satu warga Kudus mengakui merasakan getarannya dua kali.
"Getaran gempa yang pertama pukul 11:22 WIB, kedua pukul 15:54 WIB dengan getaran yang lebih keras dan lebih lama," ujarnya.
Ia mengakui sempat keluar ruangan saat mengetahui ada getaran gempa.
Pemberitaan sebelumnya, disebutkan gempa di Tuban terjadi Jumat (22/3) pukul 11:22 WIB, berpusat di laut pada jarak 132 kilometer timur laut Kota Tuban dan berkekuatan 6 magnitudo di koordinat 5.74 Lintang Selatan (LS) dan 112,32 Bujur Timur (BT) dengan kedalaman 10 kilometer.