Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur mengonfirmasi permintaan kantong trombosit di lembaganya mengalami peningkatan selama kurun waktu sepekan terakhir imbas wabah demam berdarah dengue (DBD).
"Dalam kurun tujuh hari terakhir sudah ada permintaan 25 kantong trombosit untuk pasien DBD di beberapa rumah sakit dan klinik layanan kesehatan," kata Ketua UTD PMI Kabupaten Ponorogo, Luhur Karsanto di Ponorogo, Rabu.
Dia mengatakan, jika dirata-rata, permintaan kantong trombosit meningkat dibanding bulan-bulan sebelumnya, dimana per bulan biasanya berkisar 50-60 kantong namun sekarang baru sepekan sudah 25 kantong trombosit mereka layani. Artinya, dalam bulan Maret ini permintaan kantong trombosit di PMI naik hingga dua kali lipat.
"Biasanya satu bulan itu 50-60 kantong trombosit, tapi bulan ini sudah berjalan enam hari permintaannya sudah 25 kantong. Kalau satu bulan bisa 100 lebih kalau trennya tidak berubah," katanya
Kendati demikian mantan Sekda Ponorogo tersebut memastikan jika naiknya jumlah permintaan kantong trombosit masih dapat tercukupi.
Sebab UTD PMI Ponorogo sudah memiliki alat pemisah trombosit, pun setiap harinya pihaknya melakukan pengolahan darah untuk trombosit.
"Hari ini ada 15 kantong yang tersedia, setiap hari kita lakukan pengolahan darah untuk mencukupi kebutuhan trombosit," katanya.
Luhur menambahkan pihaknya juga intens untuk melakukan jemput bola untuk mendapatkan kantong darah.
Selain itu PMI juga selalu berkoordinasi dengan PMI daerah lain jika sewaktu waktu membutuhkan kantong darah maupun trombosit.
"Yang jelas kita selalu optimis untuk memenuhi kebutuhan kantong darah, baik jemput bola maupun koordinasi dengan PMI luar daerah," katanya.