Sidoarjo (ANTARA) -
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sidoarjo, Jawa Timur meminta kepada media tidak segan-segan memberikan kritikan terkait kinerja pengawasan Pemilu 2024 di kabupaten setempat.
"Kritik dari media menjadi pemicu Bawaslu Sidoarjo agar lebih siap menyikapi hal-hal maupun kejadian terkait pengawasan Pemilu 2024," kata Ketua Bawaslu Sidoarjo Agung Nugraha saat Media Gathering Bersama Insan Pers Sidoarjo Dalam Penyelenggaraan Pemilu 2024.
Agung dalam keterangannya di Sidoarjo, Selasa mengatakan pihaknya banyak dibantu oleh awak media terkait pengawasan Pemilu 2024.
"Dari lima peristiwa yang kami tangani, mulai persoalan etik hingga pidana pemilu, kami banyak didukung dari rekan-rekan media," ucapnya.
Baca juga: Bawaslu Sidoarjo terapkan sistem gugur seleksi anggota panwascam
Agung menyebut, pihaknya banyak dibantu pemberian informasi-informasi melalui media. Sehingga, dari tulisan-tulisan awak media, menjadi pemantik untuk dijadikan informasi awal dan bisa dianggap sebagai sebuah temuan.
"Kami mohon untuk mengkritik. Kami mohon untuk terus mengingatkan kami kala kami abai atau lalai dalam menjalankan fungsi yang ada di undang-undang," kata Agung.
Hal senada disampaikan Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, Data dan Informasi, Bawaslu Sidoarjo Moeh Arief yang menyatakan tulisan-tulisan dari media ibarat vitamin, yang terkadang bisa berasa pahit, manis dan hambar yang harus tetap ditelan.
"Kebersamaan dengan media suatu keniscayaan bagi kami. Kebersamaan ini harus kita jaga. Keharmonisan ini harus kita lebih pererat dan pertahankan," katanya.
Ia menambahkan, kebersamaan Bawaslu Sidoarjo dengan media menjadi kekuatan bersama untuk mengawal pesta demokrasi di Sidoarjo. Selain itu bisa mengantar proses pergantian kepemimpinan baik nasional maupun daerah.
Arief menegaskan, pihaknya percaya insan pers di Kabupaten Sidoarjo adalah insan pers yang berintegritas dan bisa membangun berita yang sesuai konteks dan hal-hal yang sepatutnya memang diberitakan, dengan selalu menjunjung kode etik.