PDAM Trenggalek Hentikan Distribusi Air Bersih
Senin, 21 November 2011 16:22 WIB
Trenggalek - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Trenggalek menghentikan seluruh aktivitas distribusi bantuan air bersih ke 30 desa di daerah tersebut yang mengalami bencana kekeringan.
"Secara resmi, suplai air bersih di beberapa daerah yang mengalami kekeringan kami hentikan per tanggal 13 November lalu," kata Plt Direktur PDAM Trenggalek Suprapto, Senin.
Proses distribusi air bersih itu sendiri diberlakukan sejak 22 Agustus lalu. Kebijakan tersebut diberlakukan setelah Pemerintah Provinsi Jatim menetapkan kasus krisis air bersih di 29 kabupaten/kota setempat sebagai bencana daerah, sehingga memerlukan penanggulangan secara darurat.
Suprapto menjelaskan, khusus untuk pelaksanaan penanggulangan bencana kekeringan di daerahnya, total sudah 1.950 tangki air mereka distribusikan. Jumlah itu dihitung sejak bantuan air bersih digelar secara sporadis, mulai tanggal 22 Agustus hingga 12 November lalu.
"Keputusan penghentian akhirnya kami ambil setelah hujan mengguyur hampir semua wilayah di Kabupaten Trenggalek, selama dua hingga tiga pekan terakhir," ujarnya.
Ia menambahkan, intensitas serta curah hujan yang tinggi menyebabkan sumber-sumber yang sebelumnya kering kembali terisi air hasil resapan tanah.
PDAM semula tetap menyalurkan pasokan air bersih ke sejumlah pemukiman, meski hujan mulai turun pada pertengahan Oktober lalu.
Namun, seiring menurunnya permintaan air dari daerah yang masuk kategori daerah bencana, distribusi akhirnya resmi dihentikan sama sekali terhitung tanggal 13 November.
"Semua ada 30 desa yang tersebar di 12 kecamatan yang telah mendapat bantuan air bersih," imbuhnya.
Selain bersih dari pemerintah daerah yang didukung penuh Pemprov Jatim, bantuan air bersih juga dilakukan lembaga swasta/nonpemerintah, salah satunya yang dilakukan oleh anggota DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono.
Putra Presiden Bambang Susilo Yudhoyono ini, dengan memanfaatkan fasilitas milik DPP Partai Demokrat menyalurkan kurang lebih 34 tangki air.(*)