Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita meresmikan sentra industri kecil menengah (IKM) batik yang diberi nama Maja Bharama Wastra di Kota Mojokerto, Jawa Timur, Rabu.
"Saat ini secara nasional terdapat 201 sentra IKM batik dan di Jatim terdapat 62 sentra dimana Kota Mojokerto termasuk salah satunya," katanya.
"Saat ini secara nasional terdapat 201 sentra IKM batik dan di Jatim terdapat 62 sentra dimana Kota Mojokerto termasuk salah satunya," katanya.
Ia mengatakan, dengan adanya sentra IKM tersebut maka bisa menggerakkan perekonomian warga setempat mengingat sentra IKM di Kota Mojokerto ini merupakan yang terlengkap karena sudah memiliki tempat pengolahan limbah.
"Jadi nanti perajin batik yang ada di Kota Mojokerto bisa melakukan kegiatan pembuatan batik, hingga tahapan akhir tempat ini," katanya.
Ia mengatakan, saat ini batik memiliki banyak ragam tidak hanya menggunakan bahan sintentis tetapi didorong menggunakan bahan yang eco friendly (ramah lingkungan)
"Dalam artian saat ini sudah banyak buah, tumbuhan dan bahan lain yang ramah lingkungan bisa diterapkan dalam pembuatan batik," katanya.
Pj Wali Kota Mojokerto Ali Kuncoro pemberian nama Maja Bharama Wastra memiliki arti sebuah kain yang cantik, indah, elok yang berasal dari Majapahit.
"Sentra IKM Batik ini semoga bisa menjadi sebuah semangat bagi kita, bagaimana perekonomian di Kota Mojokerto khususnya dalam industri batik bisa tumbuh, berkembang, dan bisa bersaing tidak saja secara regional tetapi mampu secara nasional maupun global," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa sebuah batik harus memiliki nilai lebih dengan mengembangkan hal-hal kreatif selain menunjukkan ciri khas daerah masing-masing.
"Menurut saya yang menarik dari batik adalah story telling. Jadi setiap batik itu harus diberi semacam catatan kecil siapa yang membuat, apa ide dasarnya dan dari mana itu justru yang akan membikin si pembeli tertarik," katanya.