Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
Ia mengatakan sampai akhir tahun lalu Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia sebesar 33,6 miliar dolar AS selama empat tahun terakhir.
“Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,” ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
Didi Sumedi mengatakan surplus perdagangan tidak terlepas dari aktivitas ekspor seperti yang dilakukan WKI dengan melakukan ekspor produk kosmetiknya sebanyak empat kontainer.
"Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,” ucap Didi Sumedi.
Ia mengatakan sampai akhir tahun lalu Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia sebesar 33,6 miliar dolar AS selama empat tahun terakhir.
“Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,” ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
Didi Sumedi mengatakan surplus perdagangan tidak terlepas dari aktivitas ekspor seperti yang dilakukan WKI dengan melakukan ekspor produk kosmetiknya sebanyak empat kontainer.
"Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,” ucap Didi Sumedi.
Dalam kesempatan itu Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mendukung kepada Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) untuk merambah pasar ekspor supaya produk mereka dikenal dunia, dengan memberikan berbagai kemudahan.
"Salah satunya akses permodalan, pelatihan pemasaran, sampai fasilitasi UMKM Sidoarjo go to export. Hal itu selaras dengan kebijakan pemerintah pusat saat ini yang terus mendorong pelaku UMKM tidak hanya mengusai pasar lokal namun juga pasar global," katanya.
Ia mengatakan ada dua pesan Presiden Jokowi yang menjadi atensi bersama yaitu P3DN atau Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dan UMKM merambah pasar ekspor.
Muhdlor mengatakan sebelumnya terdapat 300 produk UMKM Sidoarjo yang berhasil menembus pasar luar negeri. "Kala itu difasilitasi Surabaya Ekspor Center," tuturnya.
Founder WKI Yuniati Sastrakusuma bercerita bahwa perusahaan yang didirikannya berawal dari skala industri rumahan. Ia ingat perusahaannya itu dirintis sejak tahun 2002.
“Hari ini betapa luar biasanya. Saya bersyukur perusahaan ini sudah berdiri sejak 22 tahun silam dan saya sendiri sudah tidak bisa lagi mengenali satu persatu karyawan saya karena sudah tersebar di seluruh Indonesia,” ucapnya.