Surabaya (ANTARA) - Pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Palangka Raya melakukan kunjungan kerja Surabaya untuk melaksanakan studi banding terkait tata kelola keorganisasian PMI di wilayah setempat, Rabu.
Ketua PMI Kota Palangka Raya Rusliansyah mengatakan PMI Kota Surabaya merupakan salah satu organisasi dengan tata kelola kelembagaan terbaik di Indonesia.
"Kami ingin mengkaji yang ada di sini, sehingga bisa kami terapkan di PMI Kota Palangka Raya," kata Rusliansyah di sela agenda kunjungannya.
Salah satu yang dipelajari adalah menyoal penerapan strategi menarik animo masyarakat melakukan donor darah secara berkelanjutan.
Sebab, kata dia, sejauh ini masyarakat yang datang untuk mendonorkan darahnya kebanyakan hanya datang sekali.
"kalau baru sekali donor kami hubungi untuk donor lagi tidak datang-datang lagi, jadi seperti ada rasa ketakutan," ujarnya.
Lebih lanjut, PMI Kota Palangka Raya juga ingin memupuk rasa kemanusiaan melalui aksi donor darah.
"Jadi belum terbentuk rasa kalau pendonor itu adalah orang yang sehat dan dapat membantu orang lain dengan darah mereka," ucapnya.
"Padahal setetes darah mereka dapat membantu menolong nyawa orang lain," lanjutnya.
Tak hanya itu, Rusliansyah menyatakan PMI Kota Palangka Raya sejauh ini masih berupaya menyosialisasikan manfaat donor darah bagi kesehatan masyarakat.
"Donor dapat mencegah penyakit juga, seperti hepatitis dan jantung, karena darah itu berputar jadi agar tidak kental di dalam tubuh maka bisa dengan donor rutin," ujarnya.
Sementara, dia menyebut rata-rata jumlah pendonor berada di angka 15-20 kantong per hari. Namun, jumlah itu bisa bertambah apabila ada perayaan khusus.
"Seperti Hari Bhayangkara atau yang lainnya sehari bisa 300 sampai 400 kantong. Kalau kebutuhan satu bulan 1.500 kantong karena Palangka Raya itu penyangga tiga kabupaten, jadi yang sudah tercapai sekitar 1.100 kantong, tetapi masih kekurangan 400 kantong hingga 500 kantong setiap bulannya," tuturnya.