Wali Murid Mendatangi Sekolah Tuntut Mutasi Guru
Selasa, 1 November 2011 11:17 WIB
Kediri - Puluhan wali murid dari Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tamanan, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Selasa, mendatangi sekolah minta pihak sekolah memutasi guru yang berlaku buruk.
"Kami minta ia dimutasi. Kami tidak ingin ia mengajar di sekolah ini," kata Dedy, salah seorang wali murid, ditemui di lokasi kejadian.
Ia mengaku, sangat prihatin dengan keluhan anak dan sejumlah wali murid lainnya. Mereka mengatakan, jika sikap Bambang Subekti, guru kelas yang dilaporkan itu buruk.
Rudi, wali murid lainnya mengatakan sikap Bambang sebagai guru tidak layak untuk ditiru. Ia sering menyuruh siswanya membelikannya minuman saat mengajar, merokok di dalam kelas, dan sering memukul.
"Dari keluhan yang kami dengar, ia memang terlalu keras dalam mengajar, pernah juga memukul siswanya," ucapnya.
Sejumlah wali murid langsung diajak dialog ke ruangan kepala sekolah, Ghufron. Sempat terjadi adu mulut di dalam ruangan itu, saat Bambang dihadirkan. Namun, bisa reda setelah pihak sekolah akhirnya membawa Bambang ke luar ruangan.
Kepala SDN Tamanan, Ghufron mengatakan sekolah akan memenuhi permintaan wali murid untuk memutasi Bambang.
"Wali murid adalah segala-galanya. Kami akan mengajukan permohonan mutasi ke Dinas Pendidikan," ucap Ghufron.
Ia juga mengaku pernah menerima keluhan dari wali murid tentang sikap Bambang, setahun lalu. Namun, saat itu masalah bisa diatasi.
Ia juga tidak berharap, masalah ini mencoreng nama baik sekolah. Terlebih lagi, sekolah ini pernah menang dalam lomba Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) se-Jawa Timur.
Sementara itu, Bambang yang dikonfirmasi menampik jika dirinya berbuat keras bahkan memukul sejumlah anak didiknya. Ia hanya memberi pelajaran seperti biasa.
Ia mengatakan, memang di tempatnya mengajar, kelas 4b, dari 48 anak ada empat yang nakal. Namun, ia minta agar masalah ini tidak dibesar-besarkan.
"Jangan dibesar-besarkan, ini masalah biasa," ucapnya, berkilah.
Sementara itu, Koordinator Pengawas Sekolah Kecamatan Mojoroto, Isti mengatakan segera koordinasi dengan dinas terkait untuk rencana mutasi.
"Dari laporan yang masuk, memang dia agak keras dalam memberi pelajaran, pekerjaan rumah (PR) yang diberikan pada anak-anak juga terlalu banyak. Kami akan laporkan ini ke dinas," ucap Isti.(*)