Kab Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengungkapkan pembebasan lahan untuk proyek strategis nasional (PSN) Tol Kediri- Kertosono sebagai penunjang keberadaan bandar udara di kabupaten itu saat ini tinggal dua persen.
Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Kediri Sukadi mengungkapkan pembebasan lahan sudah dilakukan dan pemilik lahan secara umum setuju dengan besaran ganti rugi hasil perhitungan yang dilakukan appraisal.
"Pembebasan lahan sudah clear setuju 98 persen, tinggal 2 persen," kata Sukadi di Kediri, Senin.
Ia menjelaskan terdapat 484 bidang lahan yang tersebar di lima desa dan dilewati pembangunan tol Kediri-Kertosono. Lima desa yang dilewati Tol Kediri-Kertosono itu antara lain di Desa Banyakan, Ngablak, Maron dan Sendang yang berada di Kecamatan Banyakan. Kemudian, Desa Bakalan yang berada di Kecamatan Grogol. Mayoritas warga sudah setuju untuk proses ganti untung tanah mereka.
"Dua persen itu kemarin ada di Bakalan sedikit, di Ngablak itu ada enam bidang," kata dia.
Pihaknya juga menambahkan saat ini masih proses menyelesaikan pembebasan itu. Tim melakukan identifikasi ulang item di atas lahan yang sebelumnya belum terdata sehingga didapati terkait perhitungan besaran ganti rugi yang diterima pemilik lahan.
"Teman-teman pertanian turun lagi mengidentifikasi yang belum masuk," kata dia.
Sukadi juga mengatakan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana telah memerintahkan bahwa Pemerintah Kabupaten Kediri menjembatani antara Kementerian PUPR, Bina Marga maupun masyarakat demi suksesnya pembangunan PSN yang melewati jalur di Kabupaten Kediri ini. Adanya jalan tol itu mendukung Bandara Kediri.
"Pada prinsipnya bagaimana kami ini menjembatani. Jangan sampai masyarakat ada yang dirugikan," kata dia.
Selain Tol Kediri-Kertosono, Pemerintah Kabupaten Kediri juga mendata pembebasan lahan untuk Tol Kediri-Tulungagung yang melewati 23 desa yang tersebar di Kecamatan Banyakan, Semen dan Mojo.
Dari desa yang akan dilewati jalur tersebut, progres pembebasan sudah dimulai di Kecamatan Banyakan. Desa yang dilewati yakni Desa Maron, Manyaran dan Tiron dengan keseluruhan 478 bidang lahan.
"Untuk di Kecamatan Banyakan sudah 97 persen," kata Sukadi.