Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam pertemuan dengan Chairman Exxon Mobil Corporation Darren Woods, membahas mengenai rencana investasi hingga 15 miliar dolar AS dari perusahaan migas global tersebut ke Indonesia.
Jokowi dalam pertemuan yang digelar di San Fransisco, Amerika Serikat, Rabu (15/11) waktu setempat, mengapresiasi Exxon atas rencana investasi untuk pembangunan kilang petrokimia hijau dan teknologi penyimpanan dan penangkapan karbon (Carbon Capture Storage/CSS).
“Saya apresiasi rencana kerja sama untuk pembangunan kilang petrokimia hijau dan Carbon Capture Storage (CSS) dengan nilai mencapai 15 miliar dolar AS,” kata Presiden Jokowi kepada Darren Woods, sebagaimana pernyataan yang dibagikan Biro Pers Sekretariat Presiden diterima di Jakarta, Kamis pagi.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa fasilitas CSS dari Exxon akan menjadi terbesar di Asia Tenggara dan kompleks petrokimia menjadi salah satu yang tercanggih di dunia.
Baca juga: Jokowi tiba di San Fransisco hadiri KTT APEC
“Saya senang mendengar bahwa fasilitas CCS akan jadi terbesar di Asia Tenggara dan kompleks petrokimia Exxon akan jadi salah 1 yang tercanggih di dunia,” kata dia.
Setelah pertemuan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan bahwa kilang petrokimia hijau yang akan dibangun Exxon akan menjadi salah satu yang tercanggih di dunia.
Karena itu, kata Retno, Presiden Jokowi terus mendorong realisasi investasi Exxon Mobil Corporation Woods yang sebesar 15 miliar dolar AS.
Retno menjelaskan Presiden Jokowi juga mengundang Exxon Mobil untuk berinvestasi di bidang energi baru dan terbarukan dan juga pembangunan infrastruktur hijau, termasuk di IKN Nusantara.
“Jadi, itu adalah hasil dari pertemuan Presiden dengan Exxon Mobil,” kata dia.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
Presiden Jokowi bersama Chairman Exxon bahas investasi energi 15 miliar dolar AS
Kamis, 16 November 2023 7:29 WIB