New York (ANTARA) - Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB) didorong naiknya indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur AS.
Indeks dolar yang mengukur nilai dolar terhadap enam mata uang utama lainnya menguat 0,69 persen menjadi 106,2679.
PMI Komposit Global S&P AS naik tipis menjadi 51 pada Oktober dari 50,2 pada September, berdasarkan laporan S&P Global Selasa (24/10). PMI manufaktur naik tipis menjadi 50 pada Oktober dari 49,8 pada September, sedangkan PMI jasa naik menjadi 50,9 dari 50,1. Kedua angka tersebut lebih tinggi dari perkiraan analis.
Baca juga: Nilai Dolar AS menurun dipicu jatuhnya imbal hasil obligasi AS
Sementara itu, PMI Oktober zona euro mencapai level terendah dalam tiga tahun, yang menimbulkan kekhawatiran resesi.
PMI komposit zona euro awal HCOB, yang dirilis oleh S&P Global pada Selasa (24/10) pagi dan dipandang sebagai panduan yang baik untuk kesehatan ekonomi secara keseluruhan, turun menjadi 46,5 pada Oktober dari 47,2 pada September dan merupakan level terendah sejak November 2020.
Pada akhir perdagangan di New York, euro turun ke 1,0589 dolar AS dari 1,0674.
"PMI awal menandai awal yang buruk di bulan Oktober untuk zona euro, terutama setelah menunjukkan beberapa tanda awal pemulihan pada bulan September," kata Rory Fennessy dari Oxford Economics.
Pound Inggris melemah ke 1,2162 dolar AS dari 1,2255 dolar AS. Indeks awal aktivitas bisnis jasa Inggris mencapai titik terendah dalam sembilan bulan di 49,2 pada Oktober, dibandingkan dengan angka akhir sebesar 49,3 pada September dan perkiraan 49,5.
Sementara itu, dolar AS mencapai 149,8990 yen Jepang, lebih tinggi dari 149,5640 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS menguat menjadi 1,3730 dolar Kanada dari 1,3682 dolar Kanada pada sesi sebelumnya.
Dolar AS naik menjadi 0,8932 franc Swiss dari 0,8910 franc Swiss, sedangkan dolar menguat menjadi 11,1128 krona Swedia dari 10,9599 krona.