Hutan di Lereng Gunung Semeru Terbakar
Rabu, 12 Oktober 2011 20:45 WIB
Lumajang - Hutan kawasan konservasi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) di lereng Gunung Semeru atau tepatnya di Gunung Kepolo, Desa Ranu Pani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jatim, terbakar, Rabu.
Kepala Bidang TNBTS Wilayah II Lumajang, Anggoro Dwi Sujiharto, di Lumajang, Rabu, mengatakan, kebakaran hutan di lereng Gunung Semeru terlihat sejak Selasa (11/10) malam.
Namun, katanya, sebagian titik api belum bisa dipadamkan hingga Rabu.
"Luas kebakaran hutan diprediksi mencapai 10-20 hektare, namun lokasi terbakarnya hutan konservasi TNBTS itu sulit dijangkau oleh petugas. Kami kesulitan untuk memadamkan api karena medannya sangat sulit dijangkau," katanya.
Ia mengatakan, sebanyak delapan petugas TNBTS dibantu dengan 10 masyarakat pecinta alam sudah naik ke lokasi kebakaran untuk memadamkan sejumlah titik api yang mudah membakar hutan konservasi yang dipenuhi dengan tanaman cemara itu dengan cara mengantisipasi meluasnya kebakaran hutan tersebut.
"Kebakaran itu tidak terjadi di jalur pendakian Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut, namun kebakaran berada di bukit atau lereng Semeru di atas jalur Blank 75," katanya.
Ia mengaku belum mengetahui secara pasti penyebab kebakaran di wilayah hutan konservasi TNBTS tersebut, namun diprediksi akibat ulah manusia baik yang disengaja maupun tidak disengaja.
"Kebakaran hutan yang disebabkan kondisi alam persentasenya cukup kecil yakni satu persen, namun penyebab kebakaran hutan akibat ulah manusia bisa mencapai 99 persen," katana.
Musim kemarau dan vegetasi hutan yang dipenuhi dengan tanaman cemara, katanya, memudahkan hutan konservasi tersebut mudah terbakar, apabila ada nyala api yang merembet ke kawasan tersebut seperti puntung rokok atau sisa api unggun yang belum sempurna dipadamkan karena masih ada bara apinya.
"Pihak TNBTS melakukan koordinasi ke posko untuk memberikan informasi koordinat titik api dan tim SAR siap membantu untuk memadamkan api di kawasan hutan lereng Semeru itu," katanya. (*)