Magetan - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan, Jawa Timur, menangani sedikitnya 91 kasus balita menderita gizi buruk di wilayahnya selama kurun waktu Januari hingga Agustus 2011. "Dari 91 kasus balita menderita gizi buruk tersebut terdapat satu kasus kematian. Hal ini karena kondisi balita saat itu sudah sangat parah," ujar Kasie Gizi, Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan, Toto Aprijanto, Jumat. Sedangkan 90 balita lainnya dapat diselamatkan setelah dilakukan perawatan intensif di rumah sakit dan pemantauan khusus oleh dinas kesehatan setempat. Sementara, kasus gizi buruk di Magetan selama tahun 2010 mencapai 257 kasus, dengan dua kasus di antaranya meninggal dunia karena ada penyakit infeksi penyerta. Rata-rata dari total jumlah kasus tersebut 50 persennya adalah balita berumur di atas satu tahun. "Selain itu, tidak semuanya berasal dari keluarga miskin. Ada juga beberapa kasus balita gizi buruk yang berasal dari keluarga mampu. Hal ini karena adanya kesalahan pola asuh dari orang tua," kata Toto. Menurut dia, balita yang menderita gizi buruk ini ditemukan saat yang bersangkutan di bawa berobat oleh orang tuanya ke puskesmas atau rumah sakit. Kebanyakan mereka tidak sadar jika anaknya menderita gizi buruk. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan ternyata gejala klinisnya mengarah pada kasus gizi buruk. Bahkan ada beberapa kasus yang sudah parah karena terserang penyakit infeksi penyerta. Adapun kasus balita gizi buruk terbaru yang ditanganinya adalah Lana Yulian Putra, bayi berusia 2,5 bulan asal Desa Manjung, Kecamatan Barat, Magetan. Anak pertama dari pasangan Lamidin (33) dan Titis (23) ini dinyatakan menderita gizi buruk jenis marasmus dan kini sedang menjalani perawatan di instalasi rawat inap (irna) RSUD Sayidiman Magetan. "Setelah dilakukan pemeriksaan, gejala klinis yang dialami Lana adalah gizi buruk dan harus segera dirujuk ke rumah sakit. Lana menunjukkan gejala klinis sangat kurus untuk bayi seusianya, tulang iga menonjol, dan keelastisan kulit mulai berkurang sehingga keriput," terang Toto. Berdasarkan pemeriksaan awal, Lana hanya memiliki berat badan 2,5 kilogram. Padahal untuk bayi seusia Lana harus memiliki berat badan 4 hingga 4,5 kilogram. Saat dilahirkan pada 12 Juli 2011, Lana memiliki berat badan 3,2 kilogram. Pihaknya optimistis, Lana dapat sembuh dari keadaan gizi buruknya. Hal ini karena keadaan Lana secara umum masih normal. Kemampuan gerak dan menghisap susunya masih baik. Karena kedua orang tua Lana termasuk keluarga miskin dan masuk peserta jamkesda, maka seluruh biaya perawatan rumah sakit akan ditanggung oleh pemerintah daerah.
Pemkab Magetan Tangani 91 Kasus Gizi Buruk
Jumat, 7 Oktober 2011 16:55 WIB