Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan pabrik baterai kendaraan listrik (EV) pertama dan terbesar di wilayah Asia Tenggara yang dibangun di Karawang, Jawa Barat, menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendorong hilirisasi.
"Inilah yang menjadi cita-cita Bapak Presiden yang diarahkan selalu kepada kami menterinya untuk membangun hilirisasi. Apa yang disampaikan Bapak Presiden selama ini, itu bukan hanya omongan-omongan tapi ini adalah bukti nyata. Ini betul-betul menggunakan teknologi tinggi dan yang mengoperasikan nanti anak-anak Indonesia. Kami kirim mereka 100 orang lebih ke Korea untuk mereka belajar di sana," kata Bahlil dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Bahlil saat mendampingi Presiden Jokowi meninjau fasilitas produksi baterai kendaraan listrik milik PT HLI (Hyundai LG Indonesia) Green Power di Karawang, Jawa Barat, Kamis (14/9), mengatakan investasi pabrik sel baterai untuk kendaraan listrik itu mencapai total 3,1 miliar dolar AS atau Rp45,88 triliun, yang terintegrasi dengan proyek Grand Package hulu-hilir baterai.
Fasilitas produksi yang saat ini telah terbangun di Karawang New Industry City (KNIC) merupakan fase pertama dari dua fase yang telah direncanakan oleh PT HLI Green Power.
Adapun pembangunan fase pertama pabrik itu menelan investasi senilai 1,1 miliar dolar AS atau Rp16,28 triliun, dengan kapasitas produksi sebesar 10 GWh.
Hingga pertengahan tahun 2023, perusahaan telah mampu menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 1.000 orang dengan target produksi komersial pada April 2024.
Baca juga: Korea dan China antusias bahas investasi IKN dengan Presiden Jokowi
Untuk fase kedua, tahap konstruksi akan dimulai pada Januari 2024 dan berproduksi komersial pada Maret 2025 dengan kapasitas produksi sebesar 20 GWh.
Nilai investasi yang ditanamkan sebesar 2 miliar dolar AS atau Rp29,60 triliun dan diperkirakan akan menyerap 2.800 tenaga kerja Indonesia.
"Alhamdulillah dua tahun yang lalu, tepatnya hari ini, kita melakukan groundbreaking terhadap pembangunan baterai mobil, sel baterai, dan dua tahun kemudian ini sudah jadi. Pabrik ini menerapkan teknologi terbaru dari LG. Dari lima pabrik milik LG di dunia, pabrik di Indonesia inilah yang menggunakan teknologi terbaru," ujar Bahlil.
CEO PT HLI Green Power William Hong mengapresiasi dukungan yang telah diberikan oleh pemerintah Indonesia dan Korea Selatan. Menurutnya, keberhasilan perusahaannya dalam merealisasikan proyek investasi di Karawang tidak terlepas dari dukungan pemerintah.
"Tepatnya dua tahun lalu Presiden Jokowi dan Menteri Bahlil datang ke sini untuk groundbreaking, dan dua tahun setelah itu pabrik ini selesai dibangun dan bisa melakukan produksi percobaan seperti ini sangat membuat saya tersentuh," ujar William Hong.
PT HLI Green Power merupakan perusahaan joint venture antara Hyundai Motor Company, LG Energy Solution, dan PT Indonesia Battery Corporation (IBC).
Investasi PT HLI Green Power merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Investasi/BKPM dan Konsorsium Hyundai, LG, dan IBC pada 28 Juli 2021. Kesepakatan ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk menggiatkan investasi yang akan mendukung pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.