Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat pesisir agar waspada potensi gelombang tinggi hingga empat meter di beberapa wilayah perairan pada 12-13 September 2023.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Tenggara ke Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Timur ke Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 8-30 knot.
Eko mengemukakan kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Sunda bagian selatan, Samudera Hindia Barat Lampung-selatan Banten, perairan selatan Pulau Sumba, Laut Sawu bagian selatan, Selat Makassar bagian selatan, perairan Kepulauan Selayar bagian barat, Laut Seram, perairan Pulau Buru, Laut Banda bagian Timur, perairan Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Kai-Kepulauan Aru, Laut Arafuru, dan perairan Yos Sudarso-Merauke.
"Kondisi ini menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang tinggi," tuturnya.
Baca juga: Waspada gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Timur
Ia memaparkan gelombang tinggi di kisaran 1,25-2,5 meter berpotensi terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh-Kepulauan Mentawai, perairan barat Bengkulu-Lampung, Samudra Hindia Barat Aceh-Kepulauan Mentawai, Selat Sunda bagian selatan dan barat, perairan selatan Banten-Jawa Timur, perairan selatan Bali-Pulau Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas-Sape bagian selatan, Laut Sawu, Selat Sumba bagian barat, perairan Kupang-Pulau Rote, Samudra Hindia Selatan Jawa Tengah-NTT.
Kemudian Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa, Laut Sumbawa, Selat Makassar bagian selatan dan tengah, perairan Kalimantan Tengah, perairan Kotabaru, perairan Kepulauan Selayar, Laut Flores, perairan Bau-Bau - Kepulauan Wakatobi, perairan selatan Banggai-Kepulauan Sula, perairan Manui-Kendari, dan Teluk Tolo.
Selain itu juga perairan selatan Sulawesi Utara, perairan Bitung-Kepulauan. Sitaro, perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, Laut Maluku, perairan barat Halmahera, Samudera Pasifik Utara Halmahera, Laut Banda bagian timur, Laut Seram, perairan P. Buru-P. Seram, perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Babar, perairan Misool-Sorong bagian selatan, perairan Fak-Fak - Kaimana, dan perairan Anamapare-Agats bagian barat.
Untuk gelombang lebih tinggi di kisaran 2,5-4 meter berpeluang terjadi di perairan Pulau Enggano, Samudra Hindia Barat Bengkulu-Lampung, Samudra Hindia Selatan Banten-Jawa Barat, perairan Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Kai-Kepulauan Aru, Laut Banda bagian barat, Laut Arafuru.
"Untuk itu perlu diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran," katanya.
BMKG: Waspada potensi gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Timur
Selasa, 12 September 2023 10:36 WIB