Jakarta (ANTARA) - Pemerintah RI memperkuat pembangunan data center agar bisa menjadi salah satu pemain besar di ASEAN, kata Menteri BUMN Erick Thohir.
“Kami fokus pada empat bidang yang sedang kami dorong, misalnya Telkom sedang berinvestasi secara maksimal untuk memastikan data center kita. Kami mendorong kita akan menjadi salah satu pemain data center yang besar di Asia Tenggara,” kata Erick saat ditemui seusai kegiatan Forum ASEAN-Indo-Pasifik (AIPF) di Jakarta, Selasa.
Erick menjelaskan pembangunan data center menjadi prioritas lantaran potensi ekonomi digital yang dimiliki Indonesia.
Ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara ke depan. Oleh karena itu, penguatan data center menjadi penting untuk memastikan Indonesia siap menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di kawasan.
Erick menyebut penguatan tersebut telah dilakukan, salah satunya melalui PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel yang menjadi perusahaan tower terbesar di Asia Tenggara. Mitratel merupakan anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk yang bergerak di bidang infrastruktur telekomunikasi.
Upaya tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah untuk mengoptimalkan pasar yang dimiliki negara agar bisa membuat Indonesia menjadi pemain yang bisa bersaing di skala global.
“Jadi, memang tujuan BUMN ke depan untuk 2024 sampai 2034 adalah mendorong bagaimana BUMN bisa bersaing secara global,” ujar Erick.
Di sisi lain, Erick menyampaikan pemerintah juga berfokus pada investasi di bidang energi baru terbarukan (EBT) dengan mengoptimalkan sumber daya alam dalam negeri.
Investasi tersebut bertujuan untuk membuat Indonesia memiliki pertumbuhan yang kuat sehingga dapat berkontribusi besar pada perekonomian di Asia Tenggara.
“Kita terbuka dengan investasi besar. Saya rasa ini mesti kita dorong untuk memastikan pertumbuhan ekonomi prioritas di Indonesia, sehingga Indonesia menyumbangkan pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara dan juga dunia,” tambah Erick.