Pasuruan – Warga Desa Sumberanyar, Kecamatan Nguling, memblokade jalan raya di depan markas Kolatmar TNI AL Grati, Pasuruan, Sabtu (1/10), sehingga ratusan kendaraan terjebak dalam antrean kemacetan sepanjang lima kilometer dari arah Pasuruan dan Probolinggo selama lima jam lebih. Aksi blokade jalan dilakukan warga dengan membentangkan dua mobil di simpang jalan depan Kolatmar. Aksi warga juga diikuti ibu-ibu dan anak-anak yang ikut duduk-duduk di tengah jalan. Akibatnya ratusan kendaraan terjebak dalam kemacetan sepanjang lima kilometer dari dua sisi selama lima jam lebih. Aksi blokade jalan yang dimulai sekitar pulul 09.00 baru berakhir setelah pukul 15.00. Kepala Desa Sumberanyar Purwo Eko menjelaskan, aksi demo dengan melakukan blokade jalan raya dipicu oleh adanya larangan kendaraan yang mengangkut material memasuki Desa Sumberanyar. Dijelaskan, mobil yang dilarang masuk oleh TNI AL tersebut merupakan mobil pengangkut material pembangunan jalan proyek PNPM Mandiri di Desa Suimberanyar. Sehingga larangan tersebut memicu amarah warga yang dilanjutkan dengan menggelar aksi memblokade jalan raya Pasuruan – Probolinggo. Kades Sumberanyar menjelaskan, proyek PNPM Mandiri rencananya akan membangun jalan Dusun Balung sepanjang 797 meter, karena kondisi jalan tersebut rusak dan sulit dilalui jika musim penghujan. Namun, lanjut Kades Sumberanayar, tanah yang bakal dibangun jalan tersebut kini menjadi sengketa. Baik TNI AL maupun warga desa mengklaim saling memilikinya. TNI AL merasa memiliki tanah karena telah memiliki sertifikat untuk permukiman sejak 1992-1993. Sebaliknya warga juga mengklaim tanah tersebut miliknya karena masih tertera dalam Buku C Desa Sumberanyar atas nama warga sehingga pajak tanah tersebut juga secara rutin dibayar warga. Namun demikian aksi blokade jalan yang dilakukan warga tidak terlalu ditanggapi oleh TNI AL, sehingga aksi blokade terus berlangsung hingga berlarut-larut. Wakapolres Pasuruan Kompol Wied Hardono yang berusaha memfasilitasi warga dengan Komandan Kolatmar gagal tanpa kesepakatan apapun. Sehingga warga tetap bertahan untuk melanjutkan aksi memblokade jalan. Bahkan ketika Wakil Bupati Pasuruan Eddy Paripurna juga ikut turun memfasilitasi, juga gagal mendapatkan kesepakatan. Wakil Bupati Pasuruan hanya ditemui Wakil Komandan Kolatmar Letkol (Mar) Anom, sedangkan Komandan Kolatmar Kolonel (Mar) Widodo sedang tidak ada di tempat. Wakil Bupati Pasuruan berjanji masalah tersebut akan dibahas bersama, Senin (3/10) dengan melibatkan masing-masing atasannya. Wakil Bupati akan melibatkan Gubernur Jawa Timur, sedangkan TNI AL akan melibatkan Komandan Lantamal Surabaya. Akhirnya warga bersedia membuka blokade jalan yang dipandu oleh pasukan antihuru hara Polres Pasuruan. Namun untuk mencairkan kemacetan yang telah berkangsung sekitar lima jam lebih itu membutuhkan waktu berjam-jam karena mobil telah berjajar dua-dua di setiap lajurnya. (*)
Berita Terkait

Warga Ponorogo blokade jalan TPA Mrican imbas pencemaran lingkungan
21 Maret 2023 23:37

Presiden Jokowi minta Mendagri tegur kepala daerah yang blokade jalan
2 April 2020 13:01

Puluhan warga Kedung Cowek Surabaya blokade jalan JLLT
27 Maret 2020 08:55

Demo tolak omnibus law, ratusan buruh blokade Jalan Gedangan Sidoarjo
11 Maret 2020 19:04

Diprotes warga, akhirnya jalan rusak menuju TPA Segawe Tulungagung mulai diperbaiki
31 Oktober 2019 20:12

Protes jalan rusak, warga empat desa segel TPA Segawe Tulungagung
29 Oktober 2019 19:41

Di Kediri, demo mahasiswa blokade jalan
24 September 2019 20:25

Karyawan Freeport Masih Blokade Jalan
19 Agustus 2017 18:16