Surabaya (ANTARA) - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Surabaya membagikan bendera merah putih kepada 23 eks narapidana terorisme (napiter) atau mitra deradikalisasi jelang momentum HUT Ke-78 Republik Indonesia, di Rumah Bhinneka, Rabu.
Kepala Bakesbangpol Kota Surabaya Maria Theresia Ekawati Rahayu mengatakan pembagian bendera merah putih kepada puluhan eks napiter juga untuk menyukseskan program "Gerakan Nasional Pembagian 10 juta Bendera Merah Putih".
"Acara ini juga untuk memperkuat silahturahmi dan demi menyukseskan Gerakan 10 Juta Bendera," kata Maria kepada wartawan seusai acara.
Upaya tersebut juga dilakukan meningkatkan rasa nasionalisme, sekaligus untuk mencegah para eks napiter kembali terpapar paham radikalisme.
"Mereka harus dirangkul supaya tidak kembali lagi ke aktivitas terorisme dan sebagainya," ujarnya.
Diketahui pemerintah kota setempat juga turut menyerahkan bantuan sembako kepada para eks napiter yang hadir di Rumah Bhinneka Surabaya itu.
Maria menambahkan Pemerintah Kota Surabaya juga rutin berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia terkait pemenuhan hak bagi eks napiter dan keluarganya.
"Pendampingan dilakukan sedini mungkin termasuk keluarga inti, seperti pendidikan anaknya sehingga kami sebisa mungkin memberikan fasilitas. Kemudian soal pemberdayaan ekonomi kami lakukan dengan memberikan fasilitas berdagang, seperti rombong bakso melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Surabaya," ucapnya.
Sementara salah satu eks napiter berinisial AZ (30) menyebut pemerintah memiliki peran krusial dalam mengantisipasi munculnya paham radikal di tengah masyarakat, salah satunya pengawasan melalui dunia digital.
"Dunia ini sedang menghadapi era teknologi, negara harus fokus ke arah sana, terutama soal budaya browsing," ujarnya.
Dia pun berharap peringatan momentum kemerdekaan seluruh masyarakat bisa memperkuat persatuan untuk memerangi radikalisme yang mengancam kondusifitas negara.
"Semoga tidak ada lagi hal-hal yang mendistraksi bangsa ini," ujarnya.