Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo mengingatkan kembali tujuan didirikannya Persatuan Bangsa-Bangsa se-Asia Tenggara atau ASEAN pada 56 tahun silam dengan tekad menjadikan kawasan tersebut damai, stabil dan sejahtera.
"Hari ini, 56 tahun yang lalu, ASEAN dibentuk dengan tekad menjadikan Asia Tenggara kawasan damai, stabil dan sejahtera. Dan hari ini saya ingin kita meneguhkan kembali semangat dan tekad itu," kata Presiden Jokowi dalam sambutannya pada peringatan HUT ke-56 ASEAN di Gedung Sekretariat ASEAN Jakarta, Selasa.
Presiden mengatakan bahwa tantangan dinamika global saat ini memang tidaklah mudah. Sementara itu, ekonomi global juga belum sepenuhnya pulih dari pandemi COVID-19, serta rivalitas antarnegara yang semakin tajam.
Namun demikian, Presiden Jokowi menaruh keyakinan bahwa ASEAN mampu menghadapi tantangan global tersebut asalkan terus bersatu.
Menurut Presiden, ASEAN merupakan contoh keberagaman harmoni yang saling melengkapi dan menguatkan. Meskipun terdapat perbedaan, tidak menjadikan hal itu halangan bagi negara anggota ASEAN untuk mewujudkan tekad dan cita-cita.
Baca juga: Jokowi ajak dubes asing gunakan MRT menuju Stasiun ASEAN
Presiden juga menekankan bahwa ASEAN harus bisa menjadi epicentrum of growth (pusat pertumbuhan) yang memberikan manfaat lebih bagi rakyat di kawasan Asia Tenggara, maupun dunia.
Oleh karenanya, Jokowi meminta agar ASEAN yang memiliki aset seperti pertumbuhan ekonomi, bonus demografi kepercayaan, hingga kesempatan ekonomi terbaik harus dimanfaatkan.
"Momentum ini harus kita manfaatkan untuk menjadikan ASEAN sebagai masa depan dunia, sebagai jangkar perdamaian, jangkar kestabilan, dan jangkar kesejahteraan dunia," kata Jokowi.
Presiden menambahkan bahwa pada penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN pada 5-7 September mendatang, Indonesia sebagai pemegang keketuaan ingin meletakkan pondasi kuat bagi ASEAN agar mampu menghadapi tantangan, tanggap dinamika dan memegang peran sentral.
Usai menyampaikan sambutan, Presiden Jokowi memotong tumpeng dan menyerahkan potongan pertama kepada Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn dan potongan tumpeng kedua kepada Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.