Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengingatkan TNI/Polri untuk selalu sigap menghadapi potensi kerawanan keamanan menjelang Pemilu serentak 2024.
Hal itu disampaikan Wapres saat memberikan kuliah umum kepada Peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXV dan Program Pendidikan Singkat (PPSA) XXIV Tahun 2023 Lembaga Ketahanan Nasional RI (Lemhannas), di Auditorium Gajah Mada, Gedung Dwi Warna Lemhannas RI, Jakarta, Selasa.
"Pemerintah pusat dan daerah, beserta TNI dan Polri menjadi elemen pendukung keberhasilan Pemilu/Pilkada serentak 2024. Oleh sebab itu, saya harap para pemimpin di pusat dan daerah, maupun TNI dan Polri terus sigap dalam menjaga sinergi, keamanan, dan perdamaian, termasuk mewaspadai ancaman di media sosial yang berpotensi memecah-belah masyarakat," tegas Wapres.
Dalam kuliah umum yang dihadiri para 79 peserta yang diproyeksikan akan menjadi calon pemimpin di instansi TNI/Polri, kementerian dan lembaga itu, Wapres menyampaikan bahwa situasi global yang terus berubah juga akan mempengaruhi situasi di dalam negeri.
Teknologi digital memicu disrupsi di banyak lini kehidupan, sekaligus menawarkan peluang untuk bertumbuh.
Wapres menilai, situasi ini menuntut para pemimpin untuk memiliki kemampuan berpikir kritis, cepat dan cermat, dalam menyikapi isu-isu global yang kian kompleks dan sulit diprediksi, serta merumuskan kebijakan yang mendatangkan maslahat, maupun solusi bagi beragam permasalahan nasional, regional, dan internasional.
"Di kawasan, Indonesia mencermati pengaruh rivalitas kekuatan dunia di Asia Pasifik. Melalui Keketuaan di ASEAN tahun 2023, Indonesia konsisten menyuarakan perdamaian, diplomasi preventif untuk mencegah konflik terbuka, serta upaya-upaya memperkuat kerja sama dan dialog," tuturnya.
Wapres juga meminta agar para peserta yang hadir kelak dapat menjadi pemimpin yang inklusif, memiliki wawasan kebangsaan, kemampuan untuk menjaga harmoni dalam kemajemukan, dan menjadikan keberagaman sebagai kekuatan melalui penerapan moderasi.
"Moderasi harus senantiasa dijunjung oleh para pemimpin. Narasi-narasi damai mesti selalu diutamakan, termasuk di media sosial," pesan Wapres.
Di sisi lain, Wapres juga mengingatkan bahwa melalui platform digital, pemimpin dapat menjangkau publik yang luas dan pemangku kepentingan yang beragam. Ia mendorong pemimpin menjadi teladan dalam membangun kepercayaan sosial, merekatkan simpul-simpul ukhuwah, dan memberantas ancaman perpecahan, termasuk akibat sebaran hoaks.
Wapres mengimbau agar para pemimpin mampu mengoptimalkan talenta dan kemampuan orang-orang yang dipimpinnya serta menegaskan agar seluruh pemimpin terus memegang teguh dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila yang telah disepakati sebagai ideologi bangsa, serta menerapkan kepada jajaran yang dipimpinnya.
"Mari kita contoh Bung Hatta yang mengajarkan bangsa Indonesia untuk memiliki prinsipnya sendiri, meski saat itu bangsa kita baru lahir," ujar Wapres.