Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pangkalan elpiji di kota ini sebagai tindak lanjut adanya aduan soal kelangkaan di daerah tersebut.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Kediri Wahyu Kusuma Wardani mengemukakan sidak dilakukan di pangkalan elpiji yang berada di Kelurahan Gayam, Mrican, Ngampel, Ngadirejo, Dandangan dan Pakunden. Secara bergantian, tim gabungan mendatangi satu per satu pangkalan elpiji.
"Sidak yang kami lakukan menindaklanjuti aduan masyarakat, baik rumah tangga maupun pedagang terkait kelangkaan tabung elpiji 3 kilogram yang terjadi di hari Minggu (23/7)," kata Wahyu di Kediri, Senin.
Ia mengatakan, dari hasil sidak diketahui tidak ada masalah terkait stok maupun ketersediaan tabung elpiji. Yang menjadi masalah adalah tidak ada pengiriman dari Pertamina di hari Minggu ataupun hari libur sehingga mengakibatkan keterbatasan stok di beberapa pangkalan.
"Setelah kami koordinasi dengan Pertamina, memang tidak ada pengiriman di hari Minggu ataupun tanggal merah (hari libur). Namun, kami pastikan stok elpiji 3 kilogram di Kota Kediri masih aman," kata dia.
Ia pun menambahkan, dalam sidak juga diketahui setiap hari untuk pengiriman dan stoknya rata-rata per pangkalan 100 tabung elpiji.
Sementara itu, terkait adanya penyetoran salinan KTP dan KK sebagai syarat pembelian elpiji 3 kilogram di pangkalan, Wahyu menjelaskan, hal tersebut digunakan untuk pendataan penerima elpiji bersubsidi. KTP yang terkumpul akan di-"upload" oleh agen melalui aplikasi Mypertamina.
Aturan tersebut juga sudah tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 37.K/MG.01/MEM.M/2023 tentang Petunjuk Teknis Pendistribusian Isi Ulang Liquefied Petroleum Gas Tertentu Tepat Sasaran.
"Dari data KK atau KTP nanti akan dimasukkan ke merchant Apps Pertamina untuk dijadikan laporan dari pangkalan bahwa elpiji yang sudah mereka terima sudah disalurkan ke mana saja," kata dia.
Wahyu menambahkan, untuk kebutuhan petani penggunaan elpiji ukuran 3 kilogram untuk pengairan, akan berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri agar membuat rekomendasi sehingga ketersediaan elpiji 3 kilogram untuk petani bisa tercukupi.
"Hal ini juga sesuai arahan Wali Kota Kediri agar petani tidak dibatasi kuotanya, karena mereka juga membantu untuk menjaga stabilitas inflasi dan ketersediaan pangan di Kota Kediri," ujar dia.
Sementara itu, Gusni pemilik pangkalan elpiji 3 kilogram di Kelurahan Gayam mengatakan selama ini distribusi tabung elpiji dari Pertamina ke pangkalan berjalan normal dan tidak ada kelangkaan.
Ia mengaku ada peningkatan jumlah pembeli. Namun dirinya memberi batasan. Setiap kepala keluarga tidak boleh membeli elpiji lebih dari dua kali dalam seminggu.
"Agar stoknya merata, saya batasi satu KK tidak boleh membeli lebih dari dua kali dalam seminggu. Kalau harga elpiji 3 kilogram sesuai harga eceran tertinggi (HET) yaitu Rp16.000," kata Gusni.