Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari meminta kepada organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan pemerintah kota setempat untuk terus mengembangkan inovasi pelayanan publik yang sudah diciptakan.
"Inovasi pelayanan publik yang ada saat ini harus terus dikembangkan sebagai jawaban atas tuntutan masyarakat," katanys saat evaluasi pengisian indeks inovasi daerah dan pemberian hadiah lomba Mojo Indah di Kantor Pemkot Mojokerto, Senin.
Ia mengatakan, inovator yang menciptakan inovasi jangan hanya terpaku membuat inovasi gara-gara ada sebuah perlombaan atau sebuah penilaian.
"Tetapi niatnya meletakkan inovasi sebagai jawaban atas tuntutan masyarakat," ujar Ning Ita, sapaan akrabnya.
Ia mengatakan, inovasi tersebut diciptakan sebagai solusi atas persoalan yang sedang dihadapi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Kalau inovasi didasari itu saya yakin akan berkelanjutan. Namun, kalau inovasi hanya sebagai ajang perlombaan ya selesai, tidak jalan lagi," tuturnya.
Ia mengatakan, Kota Mojokerto ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sebagai peraih penghargaan Peringkat 1 Kota Terinovatif dalam Innovative Government Award (IGA) tahun 2022.
"Kota Mojokerto ditargetkan bisa mempertahankan prestasi tersebut," katanya.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya terus menggenjot 63 inovasi supaya bisa mendapatkan nilai sesuai yang dengan yang ditetapkan.
"Jangan berlomba lahirkan tetapi menjaga konsistensi keberlanjutan inovasi dilahirkan," tuturnya.
Ia mencontohkan, inovasi Gerbang Layanan Informasi Terpadu dan Terintegrasi (Gayatri) Dinkes Kota Sidoarjo yang kini sudah memasuki tahun kelima sejak dilahirkan.
"Setiap tahun inovasi tersebut dilakukan pembaruan modifikasi sesuai kebutuhan masyarakat," ucapnya.
Ia mengatakan, kalau dilihat 2019 sampai sekarang masih eksis dan berjalan itu salah satunya mengembangkan fitur baru dan berfungsi untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Kini Kota Mojokerto pada aplikasi Gayatri oleh Kemenkes menjadi percontohan secara nasional. Direplikasi dicontoh artinya manfaat secara nasional, inilah yang harus dipahami," ucapnya.