Surabaya (ANTARA) - Lembaga Surabaya Survey Center (SSC) merilis hasil survei periode Juni 2024 dengan menyebut bakal calon legislatif dari tiga partai politik di Kota Surabaya, Jawa Timur, yakni PDIP, Partai Demokrat dan Partai Golkar, sering turun ke lapangan.
Peneliti Senior SSC, Surokim Abdus Salam dalam keterangannya di Surabaya, Sabtu, mengatakan sebanyak 57,3 persen responden menyatakan caleg PDIP sering turun ke lapangan untuk bertemu dengan konstituennya.
Selanjutnya dari tiga besar itu yang sering turun ke lapangan disusul Partai Demokrat yang meraih 4,2 persen dan Partai Golkar 3,5 persen.
Selain tiga partai besar tersebut, kata dia, juga Partai Gerindra sering turun ke lapangan sebesar 3,3 persen, PKS 3,2 persen, PKB tiga persen dan PAN 2,9 persen.
Selebihnya Partai NasDem 2,6 persen, Perindo 2,3 persen, PSI 0,8 persen, PPP 0,6 persen, dan sisanya PBB, Partai Hanura, Partai Gelora dan Partai Buruh sama-sama memeroleh 0,1 persen, sementara PKN, Partai Garuda, dan Partai Ummat tidak memperoleh prosentase.
Baca juga: SSC: Medsos sumber utama warga terkait Pemilu di Surabaya
"Sedangkan, yang tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 15,9 persen," ucapnya.
Menurut dia, perolehan PDIP tidak mengejutkan karena melihat bagaimana berhasil memenangkan Pemilu dalam dua periode terakhir, sehingga caleg di lapangan sudah pasti sangat ekstra.
Di Jawa Timur saja, kata Surokim, PDIP berhasil mengamankan kursi Ketua DPRD Jatim yang sebelumnya merupakan milik PKB.
"Ini berarti kan hasil kerja ekstra keras mereka dalam meraih kepercayaan masyarakat," kata Surokim.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh SSC ini dilaksanakan dari tanggal 20-30 Juni 2023 di 31 Kecamatan di Surabaya. Sebanyak 1.200 responden dipilih dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Penentuan responden dalam setiap kartu keluarga (KK) dilakukan dengan bantuan kish grid.
Sebagai informasi, SSC adalah salah satu lembaga survei yang bernaung di bawah Asosiasi Survei Opini Publik Indonesia (ASOPI) dan aktif dalam berbagai kegiatan riset opini publik sejak 7 Juli 2007.