Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo alias Bamsoet mengatakan bahwa dirinya akan maju untuk mencalonkan diri menjadi pimpinan partai berlambang beringin itu dalam Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar yang digelar pada 2024.
Bamsoet merespons pertanyaan ihwal namanya yang diusulkan sebagai salah satu figur untuk menggantikan posisi Airlangga Hartarto sebagai ketua umum partai berlambang pohon beringin itu oleh Anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam, di Jakarta, Rabu (12/7).
"Saya akan maju nanti pada saatnya, ketika betul-betul Munas-nya terjadi, ya sesuai dengan periodisasi yang ada, periodesasi pilihan waktu yang ada, yang disepakati oleh seluruh stakeholders Partai Golkar sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART)," kata Bamsoet di Gedung Nusantara IV MPR RI, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat.
Untuk itu, Bamsoet menepis kabar namanya diusulkan sebagai Ketua Umum Partai Golkar dalam musyawarah nasional luar biasa (munaslub) Partai Golkar.
"Ah, keliru itu hehehe," katanya.
Dia bahkan mengaku belum mendengar kabar terkait akan diadakannya munaslub Partai Golkar untuk mencari figur pengganti ketua umum.
"Saya malah belum dengar, ada munaslub ya? Belum, belum, karena munaslub ada mekanismenya," tuturnya.
Sebaliknya, dia menegaskan kembali akan mencalonkan diri sebagai ketua umum pada Munas Partai Golkar yang dihelat pada 2024.
"Maju, maju," ucapnya ketika dikonfirmasi ulang.
Bamsoet pun menuturkan bahwa rencananya mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar pada gelaran Munas mendatang lantaran pada Munas 2019 lalu ia urung maju.
"Kemarin kan saya belum maju, saya membatalkan maju," ujarnya.
Sebelumnya, Rabu (12/7), anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam menilai Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) pantas menggantikan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum partai berlambang pohon beringin itu.
“Di luar pemerintahannya ya calonnya itu aja ada Pak Bamsoet," kata Ridwan dalam konferensi pers di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu.
Tiga ormas pendiri Partai Golkar, yakni Kosgoro 1957, Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), dan Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) meminta Airlangga Hartarto untuk mundur dari posisi Ketua Umum DPP Golkar.
"Pak Airlangga tidak apa-apa di kementerian. Memimpin sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, tetapi Partai Golkar diserahkan kepada yang lebih mampu untuk menjaga dan mempertahankan paling tidak meningkatkan suara dari 14 persen naik," kata Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (Depinas) SOKSI Lawrence T.P. Siburian dalam konferensi pers di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (12/7).
Bamsoet akan calonkan jadi Ketum Partai Golkar pada Munas 2024
Jumat, 14 Juli 2023 18:07 WIB