Kota Probolinggo (ANTARA) - Pembukaan even tahunan Seminggu di Probolinggo (Semipro) tahun 2023 menyuguhkan batik lawasan dan musik duk-duk di alun-alun Kota Probolinggo, Sabtu (8/7) malam.
Semipro kali ini sengaja digelar pada saat libur sekolah untuk mengisi waktu kosong anak-anak yang tidak lagi disibukkan dengan aktivitas akademis.
Generasi penerus itu akan dikenalkan dengan suguhan tampilan kesenian dan budaya serta kuliner khas Kota Probolinggo selama sepekan, yakni pada 8-14 Juli 2023.
"Mudah-mudahan dengan kegiatan itu bisa menumbuhkan semangat dan kekompakan semuanya karena kunci dari apa yang dihadapi adalah kebersamaan. Tidak boleh terjadi lagi perpecahan atau perbedaan, maka harus bersatu padu di dalam melangkah untuk menuju masa depan yang diimpikan bersama," kata Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin dalam sambutannya.
Ia mengatakan pada bulan-bulan mendatang, even lainnya juga akan digelar di Kota Probolinggo seperti Cokro Fair di sepanjang Jalan Cokroaminoto hingga Gladag Serang yang akan digelar pada Agustus mendatang.
Kemudian even peringatan Hari Jadi Kota Probolinggo (HadiPro) di bulan September yang akan dilaksanakan bertema dan konteks berbeda, dengan mengajak pemangku kepentingan dan masyarakat untuk menampilkan kesenian dan budaya setempat.
"Sejatinya kegiatan kesenian dan budaya yang dimiliki Kota Probolinggo sangat luar biasa, sehingga pemerintah mewadahi untuk memunculkan potensi-potensi yang ada sehingga kita bisa mengenalkan ke dunia luar," katanya.
Pembukaan Semipro kali ini juga dihadiri Ketua Dekranasda Provinsi Jatim Arumi Bachsin, Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Ketua Dekranasda Kabupaten Probolinggo dan Sidoarjo.
Di hadapan tamu kehormatan itu, Habib Hadi mengungkapkan batik Kota Probolinggo memiliki 150 lebih motif batik yang harus terus dikembangkan dan dilestarikan.
Ia berharap melalui gelaran kemilau batik ini mampu menunjukkan batik Kota Probolinggo bisa bersaing menuju go nasional dan go internasional ke depannya.
"Insya Allah tanggal 22 Juli di Jakarta Fashion Food Festival (JF3), kami gandeng desainee ternama, Lia Afif, untuk mempromosikan batik Kota Probolinggo, mudah-mudahan diberikan kelancaran dan kesuksesan sehingga bisa mengenalkan batik-batik Kota Probolinggo go nasional," katanya.
Sebagai kota Pendalungan dimana semua etnis ada di Kota Probolinggo, Habi Hadi terus mengimbau agar tidak ada perpecahan dan permusuhan. Bersatu padu dan bergandengan tangan, tanpa membedakan dan tidak mau diadu domba oleh siapapun.
Ia meminta agar masyarakat Kota Probolinggo terus menjaga kondusif, keamanan, ketertiban, kekompakan dan keguyuban agar kota ini tetap aman, harmonis dan tentram.
Pihaknya terus berupaya melalui berbagai macam terobosan dan even sehingga perputaran ekonomi dapat terus berjalan dan budaya Kota Probolinggo tetap terjaga karena Habib Hadi bersama Kepala OPD setempat berkomitmen memberikan yang terbaik untuk kesejahteraan masyarakat.
"Selagi kami bisa melakukan yang bermanfaat maka beruntung hidup di dunia ini. Mari berlomba-lomba melakukan sesuatu hal yang terbaik untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran bagi warganya," katanya.
Mudah-mudahan kegiatan Semipro ini akan banyak muncul tampilan seni budaya, supaya masyarakat paham dan mampu menumbuhkan dan mengembangkan karakter yang ada di Kota Probolinggo.
Sementara itu, tidak hanya dirasakan oleh masyarakat Kota Probolinggo, hal yang sama juga dirasakan oleh Ketua Dekranasda Jatim Arumi Bachsin.
"Kota Probolinggo memiliki wali kota yang mampu membaca peluang untuk memajukan perekonomian di Kota Probolinggo," tutur Arumi.
Selain menyuguhkan hiburan yang edukatif dengan tampilan seni dan budaya serta kuliner khas Kota Probolinggo, juga menjadikan Semipro ini sebagai even tahunan untuk menarik minat wisatawan asing dan luar daerah agar berkunjung ke Kota Probolinggo.
"Kata orang Surabaya, gak bahaya ta? Luar biasa wali kota satu ini. Seminggu warganya dipuaskan dengan makanan dan hiburan budaya. Mudah-mudahan saat liburan ini masyarakat mengajak semua keluarga ke alun-alun untuk mengikuti Semipro," katanya.
Arumi juga menyempatkan menikmati kuliner ikan asap di Kelurahan Mayangan dengan sambal dabu-dabu dan sambal belimbing wuluh. Ia mengaku betah walau hanya sejenak datang ke Kota Probolinggo.
"Saya juga tidak menyangka Kota Probolinggo memiliki 20 lebih replika motif batik lawasan yang telah direplika dari batik aslinya yang saat ini berada di museum Belanda," ujarnya.
Arumi mengaku kaget karena motif-motifnya itu ternyata luar biasa dan banyak warnanya karena memang Probolinggo itu suka sekali dengan warna dan seiring dengan berkembangnya pewarnaan pada batik.
Batik lawasan itu malah warnanya terlihat lebih halus. Mudah-mudah bisa dikombinasi agar batik lawasan itu tidak punah, tetapi melalui modernisasi batik lawasan bisa tetap tergambarkan dan yang ada sekarang bisa tersirat di batiknya.
Hadir dalam kegiatan ini, forkopimda Kota Probolinggo, Sekda Kabupaten Probolinggo, Sekda Kota Probolinggo Ninik Ira Wibawati, kepala perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo, Pimpinan Bank Jatim, pejabat di lingkup instansi vertikal, pengusaha, dan penggiat seni budaya di Kota Probolinggo.