Mojokerto (ANTARA) - Program Selasa Sehat Turunkan Stunting, angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) atau "Sehati" yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur menyasar ibu balita di Desa Simbaringin, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto.
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati di Mojokerto, Selasa, berharap para orang tua dapat mencukupi gizi anaknya mulai di dalam kandungan hingga usia 5 tahun. Hal itu untuk menciptakan generasi yang cerdas dan pintar.
"Berjalan mulai dari dalam kandungan sampai usia 5 tahun. Kalau kita ingin anak pintar, bahannya untuk pintar, yakni otaknya harus bagus dan maksimal. Hal itu akan terjadi kalau gizi cukup sampai usia 5 tahun yang ditandai dengan setiap bulan berat badannya naik sesuai dengan grafik," katanya.
Bupati Ikfina juga berpesan kepada ibu balita untuk memperhatikan indikator balita menuju stunting. Langkah itu sebagai cara untuk menangani permasalahan stunting sejak dini.
"Ada empat indikator balita menuju stunting, yakni weight faltering atau kenaikan berat badan yang tidak cukup, underweight atau kekurangan berat badan, gizi kurang, dan gizi buruk. Masing-masing memiliki cara penanganan sendiri," ujarnya.
Untuk mengatasi hal itu, lanjut Ikfina, dapat diberikan makanan kaya protein hewani, seperti daging, ayam, ikan, susu selama 14 hari.
"Jadi, gizi kurang dan gizi buruk itu perlu diberikan makanan kaya protein selama tiga bulan dan kalau sudah stunting petugas kesehatan yang menangani," ujarnya.
Program "Sehati" Kabupaten Mojokerto Sasar ibu balita Desa Simbaringin
Selasa, 20 Juni 2023 21:05 WIB
Kalau kita ingin anak pintar, bahannya untuk pintar, yakni otaknya harus bagus dan maksimal