Tokyo (ANTARA) - Aung San Suu Kyi (78 tahun) telah menghabiskan tiga kali ulang tahun di dalam tahanan menyusul penggulingan pemerintahannya yang dipilih secara demokratis melalui kudeta militer.
Suu Kyi, yang ulang tahunnya jatuh pada 19 Juni, menghadapi total 33 tahun penjara -- pada dasarnya hukuman seumur hidup -- setelah disidang atas 19 tuntutan termasuk korupsi dan pemilu curang.
Menurut sumber yang mengetahui situasinya, Suu Kyi berada dalam kondisi sehat, Ia ditahan di bangunan kecil di halaman penjara ibukota Naypyitaw sejak Juni tahun lalu, setelah berada dalam tahanan rumah.
Putra Suu Kyi, Kim Aris, mengeluarkan pernyataan video menjelang ulang tahunnya, menyerukan junta yang berkuasa membebaskan ibunya dan mengembalikan kekuasaan kepada pemerintah yang terpilih secara demokratis.
"Ini adalah imbauan pertama kepada militer Burma untuk membebaskan ibu saya dan seluruh tahanan politik dan melakukan gencatan senjata sambil membuka negosiasi untuk mengembalikan kekuasaan kepada pemerintah yang dipilih secara demokratis," kata Kim Aris, yang tinggal di Inggris, dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Sabtu.
Selain Suu Kyi, peraih Nobel Perdamaian itu, anggota-anggota senior lain pemerintahannya serta aktivis dan politisi prodemokrasi ditangkap militer setelah kudeta, serta sebagian besar masih ditahan.
Partai Suu Kyi yang kini sudah bubar, Liga Nasional untuk Demokrasi, pada Senin mendesak junta untuk mengadakan dialog dengannya untuk menyelesaikan masalah politik yang muncul akibat kudeta.
"Kami akan bekerja efektif berkolaborasi dengan negara-negara dan pasukan-pasukan sekutu di dalam dan di luar negeri untuk segera membebaskan seluruh tahanan politik tanpa kecuali, termasuk Daw Aung San Suu Kyi," kata partai itu dalam sebuah pernyataan, menyebut Suu Kyi dengan panggilan kehormatan bagi perempuan di Myanmar.
Sejumlah kegiatan untuk menandai ulang tahun Suu Kyi diadakan di beberapa area yang dikuasai Pasukan Pertahanan Rakyat yang prodemokrasi seperti wilayah Sagaing di Myanmar tengah dan negara lain selama akhir pekan, menurut media setempat.
Banyak pendukung di Myanmar mengunggah foto mereka dengan bunga-bunga di rambut mereka -- mirip dengan yang sering dipakai Aung San Suu Kyii -- di media sosial pada Senin, untuk memperingati ulang tahun ikon demokrasi itu dan sebagai protes damai menyerukan pembebasan dirinya.