Pemerintah Kota Mojokerto menggelar kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) pemotongan hewan kurban dan juru sembelih halal menjelang pelaksanaan Hari Raya Idul Adha 2023.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari di Mojokerto, Selasa, mengatakan salah satu tujuan kegiatan ini adalah membekali para juru sembelih agar bisa melaksanakan penyembelihan secara syari dan secara kesehatan memenuhi kelayakan.
"Ini perlu menjadi atensi kita bersama, bagaimana menangani dan mencegah agar penyakit PMK dan LSD tersebut tidak membahayakan bagi manusia," kata Wali Kota Mojokerto yang akrab disapa Ning Ita tersebut.
Ia mengatakan maraknya kasus PMK dan LSD beberapa waktu terakhir menjadi perhatian bagi pemerintah, baik pusat, provinsi, maupun daerah.
"Kita semua wajib ikut menyukseskan program industri halal tersebut. Di dalam skema industri halal termasuk di dalamnya bagaimana menyediakan makanan yang memenuhi syariat kehalalan tersebut termasuk dalam proses penyembelihan," terangnya.
Lebih lanjut Ning Ita mengatakan, sebagai kota yang terkenal dengan wisata kuliner, sangat penting bagi juru sembelih dalam menjaga kehalalan bahan makanan yang dijual di Kota Mojokerto.
"Ini sangat penting khususnya bagi juru sembelih agar makanan yang disediakan, dijual di Kota Mojokerto benar-benar memenuhi syarat-syarat kehalalan tersebut. Karena bagaimana proses penyembelihan juga memenuhi standar kehalalan," katanya.
Ning Ita ingin MUI bersinergi dengan Kemenag untuk melakukan sosialisasi dan pendampingan secara masif kepada para pelaku usaha kuliner agar makanan yang dijual di Kota Mojokerto memenuhi standar kehalalan secara syari.
Dalam forum ini juga diserahkan sertifikat penghargaan kepada pengurus takmir masjid sebagai wujud terima kasih dan apresiasi atas pelaksanaan pemotongan hewan kurban tahun 2022.
Turut hadir mendampingi Ning Ita dalam Bimtek ini, Plt Kepala DKPP Kota Mojokerto Hekamarta Fanani, serta menghadirkan Narasumber dari Dinas Peternakan Provinsi Jatim, drh. Lizan Nahdia.