Situbondo (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyatakan bahwa provinsi ini tertinggi produksi padi dan beras selama kurun waktu tiga tahun (2020, 2021, 2022) di antara seluruh provinsi di Indonesia.
"Saat ini ditambah lagi adanya bibit padi unggul BK Situbondo 01 dan 02 Agritan. Ini menjadi angin segar dan harapan baru penguatan produksi padi di Jatim," ujar Khofifah saat menghadiri panen perdana padi BK 01 dan 02 Agritan, di Kabupaten Situbondo, Selasa.
Menurut Gubernur Khofifah, Bupati Situbondo Karna Suswandi mampu menjawab pekerjaan rumah (PR) Indonesia dan dunia mengenai potensi krisis pangan dengan berinovasi menciptakan bibit padi unggul BK 01 dan 02 Agritan yang mampu produksi padi hingga 10,56 ton per hektare.
"Saya rasa Bupati Situbondo mencoba mencari solusi untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Situbondo. Hari ini, ternyata Bung Karna (Bupati Karna Suswandi, Red) menjawab PR Indonesia dan PR dunia," katanya lagi.
Gubernur Jatim itu menyampaikan pula, saat ini dunia sedang menghadapi tiga krisis dan salah satunya krisis pangan. Oleh karena itu, masing-masing negara sekarang memaksimalkan bagaimana produksi pangan bisa diswasembadakan.
Ia mengatakan, jika padi BK Situbondo 01 dan 02 Agritan ditanam secara masif di Jatim, tentunya akan menghasilkan peningkatan hasil panen yang luar biasa.
Gubernur berharap bibit varietas unggul baru BK Situbondo 01 dan BK Situbondo 02 dapat mendorong kemakmuran petani lokal Situbondo dengan keunggulan yang dimiliki.
"Mudah-mudahan ke depan bibit ini bisa menjadi bibit unggul yang mampu mendorong perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan petani yang ada di Kabupaten Situbondo, dan selanjutnya dapat diluaskan," katanya pula.
Gubernur Khofifah mengatakan dengan adanya bibit padi BK 01 dan 02 juga membantu petani lainnya, terlebih padi jenis ini juga memiliki ketahanan pada hama. Sehingga, diyakini akan semakin meningkatkan kualitas maupun kuantitas hasil panen petani.
Ia menambahkan, di Jatim masih ditemukan ada sebagian besar petani membeli bibit di internet, dan hasilnya ketika ditanam ternyata bibit yang dibeli tidak cocok ditanam di daerahnya.
"Harapan kami tentu bibit padi BK 01 dan BK 02 tidak hanya untuk Situbondo, tapi juga untuk daerah-daerah lain, karena pada musim panen yang baru saja panen raya pada bulan Maret dan April, ada daerah-daerah yang ternyata panennya tidak seperti yang diharapkan," ujarnya lagi.
Panen perdana padi BK Situbondo 01 dan 02 Agritan ini dihadiri Wakil Bupati Situbondo Nyai Khoirani, Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian Jatim, Kepala Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Padi dan Forkopimda Kabupaten Situbondo.