Surabaya (ANTARA) - Sejumlah santri di Yayasan Pondok Pesantren Ma'rifatul Ulum Dusun Winong, Desa Krompol, Kabupaten Ngawi, mendapat bekal menjadi pelaku industri kreatif saat telah menyelesaikan pendidikannya kelak sekaligus memberdayakan ekonomi umat.
Dalam siaran pers diterima di Surabaya, Jumat malam, para santri diberi pelatihan sablon dengan harapan mampu menambah dan meningkatkan taraf hidup santri.
"Ini agar nantinya para santri mempunyai jiwa pengusaha kemudian mempunyai kreativitas dalam rangka menghadapi masa depan ketika santri-santri ini keluar dari pondok pesantren," ujar Koordinator Wilayah Komunitas Santri Dukung Ganjar Jawa Timur Hurriyahi selaku penyelenggara.
Menurut dia, keahlian menyablon dibutuhkan dalam industri pakaian yang semakin berkembang di Tanah Air sehingga keahliannya sangat bermanfaat serta bisa mendatangkan keuntungan finansial bagi para santri.
Melihat manfaatnya yang besar, kata dia, kegiatan tersebut mendapatkan respons positif dari para santri dan diapresiasi oleh para kiai di lingkungan pondok pesantren setempat.
Pada kegiatan itu, pemateri menjelaskan cara menyablon di atas permukaan kain kaos polos menggunakan dua teknik, yakni manual dan teknik Direct Transfer Film (DTF) atau yang lebih modern.
Untuk memfasilitasi para santri, relawan turut memberikan bantuan peralatan sablon yang dibutuhkan, mulai meja sablon khusus, film dan bahan-bahan untuk sablon manual serta mesin tekan untuk teknik DTF.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Ma'rifatul Ulum Abdurrohim bangga kepada para santri binaannya karena kegiatannya sangat positif.
"Saya sangat mendukung sekali acara ini. Kalau bisa, nanti kalau beliau (Ganjar Pranowo) jadi presiden, memang diamanahi presiden oleh Allah, nanti semoga saja program-program ini bisa terus-menerus diberdayakan," tuturnya.