Surabaya (ANTARA) - Direktur Keuangan, Treasury dan Global Services Bank Jatim Edi Masrianto menyatakan komitmennya meningkatkan literasi keuangan dalam hal transaksi remitansi, bagi para Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jawa Timur di Hong Kong.
"Sebagai bank milik daerah, kami akan terus melakukan inovasi-inovasi demi memberikan kemudahan bertransaksi untuk masyarakat Jawa Timur dimanapun mereka berada," kata Edi melalui keterangan tertulis, Senin.
Salah satu langkah edukasi yang dilakukan, yakni dengan memperkenalkan JConnect Remittance bagi PMI di Hong Kong.
Layanan bank plat merah itu dimaksudkan untuk mempermudah bagi para PMI yang ingin mengirimkan uang dalam bentuk valuta asing ke Indonesia.
JConnect bisa diakses 24 jam secara real time tanpa adanya mekanisme potongan biaya saat proses penerimaan uang. Pengiriman maksimal senilai Rp100 juta.
Selain mempermudah pengiriman, JConnect sengaja diluncurkan untuk menjamin kecepatan dan keamanan transaksi pengiriman uang yang dilakukan oleh para PMI.
JConnect diperkenalkan dalam acara "Misi Dagang dan Investasi Antar Negara" yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan dihadiri oleh Gubernur Khofifh Indar Parawansa hingga Konsulat Jendral Republik Indonesia di Hong Kong Ricky Suhendar.
Gubernur Khofifah menyebut investasi di Jawa Timur sepanjang 2022 mampu menembus nilai Rp110,3 triliun. Jumlah itu melebihi target yang dicanangkan senilai Rp80 triliun.
"Kemudian, dalam foreign direct investment, Hong Kong ini masuk urutan ketujuh di Jawa Timur. Kami harap setelah kami ke sini untuk bertemu dan bertransaksi, mudah-mudahan ada peningkatan investasi di Jawa Timur dari para investor yang ada di Hong Kong," kata Khofifah.
Menurutnya, capaian tersebut bisa terjadi karena kerja keras, komitmen, sinergi dan kolaborasi yang kuat di antara semua stakeholder.
"Info dari Pak Konjen, ke depannya akan ada forum-forum lain untuk bisa display produk agriculture dari Jawa Timur. Semoga ini jadi langkah yang baik untuk kita semua," ucapnya.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Hong Kong Ricky Suhendar menyebut misi dagang menjadi wadah pertukaran informasi terkait perubahan di Indonesia dan Hong Kong.
"Semoga ke depannya transaksi perdagangan antara Hong Kong dan Jawa Timur bisa semakin meningkat lagi dan kerja sama yang sudah direncanakan bisa segera terealisasi," katanya.