Grup Nasyid Amerika Hibur Warga Surabaya
Kamis, 18 Agustus 2011 19:35 WIB
Surabaya - Grup musisi nasyid asal Washington DC, Amerika Serikat, Native Deen, menghibur warga kota melalui konser musik untuk menyemarakkan Festival Ramadhan di Balai Kota Surabaya, Kamis malam.
Kedatangan kelompok musik Islam hip-hop yang beranggotakan Joshua Salaam, Naeem Muhammad, dan Abdul Maliq Ahmad itu menandai puncak Festival Ramadhan yang diikuti 15 grup kasidah, hadrah, dan nasyid.
"Melalui konser kami di Indonesia, kami ingin menggali budaya Indonesia yang unik dan keanekaragaman masyarakat Islam di sini. Mereka juga bisa mengenal Muslim Amerika," kata Joshua Salaam.
Kelompok musik Islam hip-hop yang terkenal dan dihargai di Amerika Serikat itu datang atas undangan Konsulat Jenderal AS di Surabaya dan Medan serta Kedutaan Besar AS di Jakarta untuk serangkaian tur pada 10-20 Agustus 2011.
Setelah tampil di depan publik Jakarta dan Pontianak, kelompok musisi nasyid Amerika itu juga tampil di Balai Kota Surabaya (18/8) dan Gedung Dome Universitas Muhammadiyah Malang (19/8).
Dalam penampilannya, kelompok musik yang lahir sejak tahun 2000 itu mengkombinasikan musik irama hip-hop dengan lirik bernuansa Islam.
Sementara itu, Konsul Jenderal AS di Surabaya, Kristen F Bauer, dalam sambutannya mengatakan Ramadhan merupakan saat untuk merefleksikan diri dan berkorban.
"Seperti agama lain, berpuasa dilakukan untuk meningkatkan keimanan, disiplin, dan kesadaran akan rahmat Tuhan. Berpuasa juga merupakan peringatan akan pentingnya untuk membantu mereka yang kurang beruntung. Kita harus memperlakukan orang lain, sebagaimana kita mau diperlakukan," katanya.
Namun, katanya, Ramadhan kali terasa sangat istimewa dengan kedatangan grup nasyid dari Amerika, Native Deen, yang merayakan Ramadhan bersama Muslim di Jawa Timur.
"Native Deen mewakili wajah musisi, seniman, dan Muslim Amerika. Melalui lagu akan mempersatukan masyarakat untuk saling belajar tentang negara lain, tentang Ramadhan, dan tentang musik," katanya.
Ia menambahkan misi Amerika untuk Indonesia adalah mengembangkan dialog konstruktif melalui saling pengertian dan menjangkau anak muda Indonesia.
"Kami berharap program ini akan membangun kemitraan antara Indonesia dan AS dalam bidang seni dan budaya di masa yang akan datang, sebagai bagian dari Kemitraan Komprehensif antarkedua negara," katanya.
Di Jatim, grup nasyid itu juga menyelenggarakan buka puasa bersama, workshop, dan diskusi dengan mahasiswa Unair Surabaya dan siswa SD di Perpustakaan Umum Malang.
(foto: Koran Republika)