Dalam hitungan hari, umat muslim kembali dipertemukan dengan Bulan Suci Ramadhan. Bulan penuh berkah, bulan pengampunan. Begitu pula, di waktu hanya beda sehari, umat Hindu terlebih dulu dipertemukan dengan Hari Raya Nyepi.
Saat pelaksanaan hari besar tahun ini berbeda dibandingkan dengan tiga tahun sebelumnya yang kelam. Sekarang, sedikit lega.
Ramadhan, di 2020 saat COVID-19 sedang tinggi-tingginya, umat muslim dibuat dilema. Karena tidak bebas dan menjalankan ibadah selama bulan Ramadhan. Bukan masalah puasa yang harus menahan diri, menahan makan dan menahan nafsu saja.
Umat muslim kala itu tidak bisa bebas menjalankan ibadah shalat tarawih. Hingga, larangan menjalankan ibadah shalat id di masjid atau lapangan. Larangan berkumpul menjadi alasan utama mencegah penyebaran COVID-19. Ibadah yang sangat dirindukan umat muslim sebagai Hari Kemenangan.
Tahun berikutnya, pun masih berbeda banyak. Sama, belum ada tanda-tanda COVID-19 akan melandai. Bahkan, varian baru COVID-19 semakin beragam. Salah satunya varian Delta yang ganas dan merenggut nyawa manusia.
Suara adzan di mushala pun banyak berubah menjadi pengumuman warga yang meninggal.
Menjadi sangat lumrah, ketika mendengarkan suara pengumuman orang harus kembali menghadap Sang Khalik. Hanya bisa pasrah berdiam diri di rumah untuk bisa selamat.
Tingginya angka kematian akibat COVID-19 membuat pemerintah mengeluarkan berbagai macam larangan dan peraturan untuk mencegah penyebaran Corona.
Dampaknya, ketika umat muslim ingin menjalani ibadah shalat harus dibatasi. Shaf shalat yang rapat harus berjarak. Karena jaga jarak dianggap efektif mencegah penyebaran COVID-19.
Kini, tahun 2023, euforia kemenangan sudah terlihat. Beberapa fasilitas umum sudah bisa dijamah warga.
Saat Ramadhan tahun ini, tentunya lebih banyak bersyukur karena masih bisa dipertemukan di bulan Suci Ramadhan.
Orang sudah melaksanakan shalat dengan shaf rapat. Banyak yang sudah tidak mengenakan masker, meskipun sebagian masih.
Di sisi lain, harus bersedih dan ikhlas karena tahun ini, tidak bisa dipertemukan dengan orang terkasih yang terlebih dahulu berpulang. Meninggal dunia karena COVID-19.
Keceriaan anak-anak saat shalat tarawih, membaca tadarus Al-Qur'an, sangat dirindukan di tahun ini.
Semoga "kekuatan" COVID-19 semakin turun. Imunitas tubuh semakin kuat. Kita yang bisa berjumpa di bulan Ramadhan tidak jumawa.
Bersimpuh diri, mendekatkan diri kepada sang pencipta. Dan diberikan kesempatan berjumpa di Ramadhan selanjutnya.
Bersimpuh diri, mendekatkan diri kepada sang pencipta. Dan diberikan kesempatan berjumpa di Ramadhan selanjutnya.
Marhaban Ya Ramadhan...1444 Hijriah...