Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, masih mengidentifikasi tujuh jenazah dan satu kantong berisi bagian tubuh korban kebakaran depo Pertamina Plumpang pada Jumat (3/3) malam.
"Kami tidak ada target kapan proses identifikasi jenazah selesai dilakukan. Yang terpenting, bagaimana seluruh jenazah sudah teridentifikasi dengan benar sesuai data post mortem dan antemortem," kata Kepala RS Polri Brigjen Pol Hariyanto di Jakarta, Selasa.
Pada Selasa, tim DVI Polri telah berhasil mengidentifikasi lima jenazah korban kebakaran depo Pertamina Plumpang, yaitu Sumiati (71), Rafasya Zayid Athallah (4), Trish Rhea Aprilita (12) dan Suheri (32) serta Hadi (32).
Sebelumnya, Tim DVI telah mengidentifikasi jenazah Fahrul Hidayatullah (28), Muhammad Bukhori (41) dan Iriana (61). Ketiganya, sudah dibawa pihak keluarga untuk dimakamkan.
Hingga saat ini, dari 15 kantong jenazah yang diterima RS Polri, delapan jenazah di antaranya sudah teridentifikasi.
Dengan demikian, masih ada 7 kantong jenazah dan satu kantong jenazah berisi "body part" atau bagian tubuh korban yang belum teridentifikasi.
Rumah Sakit (RS) Polri berharap seluruh jenazah dan bagian tubuh yang ada di rumah sakit itu segera teridentifikasi.
Tangis keluarga korban, Ria Putri Amelia (30) tak terbendung ketika empat jenazah keluarganya, yang terdiri suami, anak, ibu dan keponakan telah teridentifikasi Tim Disaster Victim and Identification (DVI) Polri di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa.
Keempat jenazah tersebut merupakan suaminya, Suheri (32) dan anak laki-lakinya, Rafasya Zayid Athallah (4). Kemudian ibunya, Sumiati (71) dan Trish Rhea Aprilita (12) yang merupakan keponakan.
Ria mengatakan, keempatnya meninggal dunia saat hendak menyelamatkan diri dari rumahnya yang terbakar di Jalan Kampung Bendungan, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
"Itu tinggal satu rumah," kata Ria menahan tangis saat mendatangi Instalasi Forensik rumah sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timu, yang menjadi posko post mortem Tim DVI operasi kebakaran depo Pertamina Plumpang.
Saat kejadian, Ria tak berada di rumah karena sedang bekerja. Ria tak bisa menahan kesedihan karena harus melepas suami, anak, ibu dan keponakannya akibat kebakaran yang saat ini masih dalam penyelidikan aparat Kepolisian.
Pihak keluarga berencana memakamkan jenazah Sumiati dan Rhea di Taman Pemakaman Umum (TPU) Budi Dharma Semper, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, pada Rabu (8/3).
"Besok jam 10.00 WIB diambil dari sini. Hari ini urus administrasi dulu. Tapi kalau untuk (jenazah) anak dan suami saya, baru dibawa dari RS Polri Kramat Jati pada Kamis (9/3)," katanya.
"Kami tidak ada target kapan proses identifikasi jenazah selesai dilakukan. Yang terpenting, bagaimana seluruh jenazah sudah teridentifikasi dengan benar sesuai data post mortem dan antemortem," kata Kepala RS Polri Brigjen Pol Hariyanto di Jakarta, Selasa.
Pada Selasa, tim DVI Polri telah berhasil mengidentifikasi lima jenazah korban kebakaran depo Pertamina Plumpang, yaitu Sumiati (71), Rafasya Zayid Athallah (4), Trish Rhea Aprilita (12) dan Suheri (32) serta Hadi (32).
Sebelumnya, Tim DVI telah mengidentifikasi jenazah Fahrul Hidayatullah (28), Muhammad Bukhori (41) dan Iriana (61). Ketiganya, sudah dibawa pihak keluarga untuk dimakamkan.
Hingga saat ini, dari 15 kantong jenazah yang diterima RS Polri, delapan jenazah di antaranya sudah teridentifikasi.
Dengan demikian, masih ada 7 kantong jenazah dan satu kantong jenazah berisi "body part" atau bagian tubuh korban yang belum teridentifikasi.
Rumah Sakit (RS) Polri berharap seluruh jenazah dan bagian tubuh yang ada di rumah sakit itu segera teridentifikasi.
Tangis keluarga korban, Ria Putri Amelia (30) tak terbendung ketika empat jenazah keluarganya, yang terdiri suami, anak, ibu dan keponakan telah teridentifikasi Tim Disaster Victim and Identification (DVI) Polri di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa.
Keempat jenazah tersebut merupakan suaminya, Suheri (32) dan anak laki-lakinya, Rafasya Zayid Athallah (4). Kemudian ibunya, Sumiati (71) dan Trish Rhea Aprilita (12) yang merupakan keponakan.
Ria mengatakan, keempatnya meninggal dunia saat hendak menyelamatkan diri dari rumahnya yang terbakar di Jalan Kampung Bendungan, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
"Itu tinggal satu rumah," kata Ria menahan tangis saat mendatangi Instalasi Forensik rumah sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timu, yang menjadi posko post mortem Tim DVI operasi kebakaran depo Pertamina Plumpang.
Saat kejadian, Ria tak berada di rumah karena sedang bekerja. Ria tak bisa menahan kesedihan karena harus melepas suami, anak, ibu dan keponakannya akibat kebakaran yang saat ini masih dalam penyelidikan aparat Kepolisian.
Pihak keluarga berencana memakamkan jenazah Sumiati dan Rhea di Taman Pemakaman Umum (TPU) Budi Dharma Semper, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, pada Rabu (8/3).
"Besok jam 10.00 WIB diambil dari sini. Hari ini urus administrasi dulu. Tapi kalau untuk (jenazah) anak dan suami saya, baru dibawa dari RS Polri Kramat Jati pada Kamis (9/3)," katanya.