Jayapura (ANTARA) - Penyidik Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Papua dan Satgas Penegakan Hukum Damai Cartenz telah melakukan olah tempat kejadian perkara pembakaran pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
Komandan Satgas Damai Cartenz Komisaris Besar Polisi Faizal Rahmadani dihubungi di Jayapura, Papua, Kamis, mengatakan kegiatan olah tempat kejadian perkara (TKP) dilaksanakan Rabu (15/2).
"Selain melakukan olah TKP, anggota juga melakukan pembersihan di lapangan terbang dari puing-puing pesawat Susi Air sehingga saat ini sudah dapat didarati," kata Faizal.
Direktur Reskrimum Polda Papua itu mengatakan bahwa saat melakukan olah TKP, penyidik tidak mendapat gangguan yang berarti, termasuk dari kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Saat ini, lanjut Faizal, sudah tidak ada warga yang mendiami Paro karena mereka sudah mengungsi ke Kenyam sejak beberapa waktu lalu.
"Tidak ada lagi warga yang tinggal di Paro," jelas Faizal seraya menambahkan pengamanan di Lapangan Terbang Paro saat ini dilakukan personel dari Kopasgat TNI-AU.
Mengenai kondisi pesawat milik Susi Air yang dibakar KKB, Faizal menjelaskan sekitar 80 persen badan pesawat mengalami kerusakan dan sudah menjadi puing-puing, kecuali bagian sayap, baling-baling dan ekor.
"Puing-puing pesawat Susi Air jenis Pilatus Porter itu sudah dibersihkan dari ujung Lapangan Terbang Paro sehingga kini sudah dapat didarati pesawat lagi," tambah Faizal.
Pesawat Susi Air dengan nomor penerbangan PK-BVY yang dipiloti Philip Mark Merthens dibakar KKB sesaat setelah mendarat dengan membawa lima orang penumpang.
Saat ini, pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru itu disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya.