Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) memilih sebanyak 30 aparatur sipil negara (ASN) teladan yang tercatat dalam Inovasi Aplikasi Pengembangan Kompetensi Mandiri (Si Bang Kodir) untuk diikutkan pelatihan ke Malaysia dan Singapura.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menjelaskan aplikasi Si Bang Kodir, yang telah diterapkan selama dua tahun terakhir, telah mencatat ASN Jatim yang aktif mengembangkan kompetensinya secara mandiri, baik melalaui pelatihan, seminar, workshop dan berbagai forum lainnya.
"Sejak awal saya optimistis penerapan inovasi Si Bang Kodir akan menjadi penguat bagi pengembangan kompetensi ASN di Jatim secara terukur dan berkesinambungan," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Rabu.
Karenanya, Mantan Menteri Sosial itu akan memberikan apresiasi khusus bagi ASN Jatim yang telah mengembangkan kompetensinya secara mandiri, sebagaimana telah tercatat di aplikasi Si Bang Kodir.
"Kita akan menilai ASN yang aktif melakukan pengembangan diri dan terukur melalui Si Bang Kodir. Berapa pelatihan yang telah diikuti, berapa jam pelajaran yang telah dicapai selama tahun 2022. Semua sudah terekam di aplikasi Si Bang Kodir," ujarnya.
Khofifah menyatakan telah menyiapkan beasiswa pelatihan ke Malaysia dan Singapura bagi ASN teladan yang aktif mengisi pengembangan dirinya secara mandiri di aplikasi Si Bang Kodir selama tahun 2022. Total tiket pelatihan disiapkan sebanyak 30 orang yang berasal dari berbagai unsur instansi Pemprov Jatim.
"Ini kesempatan yang baik bagi para ASN Pemprov Jatim untuk mengembangkan diri," ujar orang nomor satu di Jatim itu.
Lebih lanjut Khofifah menegaskan, dipilihnya Malaysia dan Singapura sebagai lokus pelatihan sangat beralasan.
Pertama, karena indeks daya saing global (Global Competitivenes Index) tahun 2019 tercatat peringkat pertamanya ialah Singapura dan Malaysia berada di peringkat ke 27, sementara Indonesia peringkat 50.
"Di antara negara-negara di ASEAN, Singapura dan Malaysia berada di peringkat tertinggi dalam indeks daya saing global," katanya.
Alasan kedua, berdasarkan indeks inovasi global (Global Inovation Index) tahun 2020, Singapura berada di peringkat 8 dan Malaysia berada di peringkat 33. Sedangkan Indonesia masih di posisi urutan ke 85.
Selain itu, berdasarkan Global Talent Competitiveness Index (GTCI) tahun 2021. Singapura berada di urutan ke-2 dan Malaysia peringkat ke-34. Sedangkan Indonesia masih berada di posisi ke-80.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim Aries Agung Paewai memastikan akan memilih 30 ASN teladan sebagaimana tercantum dalam aplikasi Si Bang Kodir untuk mengikuti pelatihan ke Malaysia dan Singapura.
Rinciannya, tiga ASN teladan di lingkungan Biro Setdaprov Jatim, tiga ASN teladan di lingkungan dinas, tiga ASN teladan di lingkungan badan, tiga ASN teladan di lingkungan Rumah Sakit Pemprov Jatim, 10 ASN teladan dari unsur kepala sekolah dan tenaga pendidik, serta enam kepala organisasi perangkat daerah (OPD) peduli pengembangan kompetensi ASN.
"Program ini merupakan inisiatif Ibu Gubernur untuk memberikan apresiasi bagi ASN Pemprov yang terus konsisten mengembangkan dirinya demi mengabdikan diri melayani masyarakat serta dengan terus-menerus melakukan inovasi," ucap Aries.