Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menginginkan agar Kementerian Pertahanan menjadi koordinator berbagai informasi intelijen di Indonesia.
"Tadi di dalam saya menyampaikan pentingnya Kementerian Pertahanan menjadi orkestrator bagi informasi-informasi intelijen di semua lini yang kita miliki," kata Jokowi usai menghadiri Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan Tahun 2023 di Gedung Kemhan, Jakarta, Rabu.
"Kita kan memiliki informasi intelijen (dari) BIN (Badan Intelijen Negara), informasi intelijen di TNI, di Polri, di BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara), semuanya," tambahnya.
Informasi tersebut, menurut Jokowi, harus diorkestrasi agar dapat menjadi masukan bagi pembuat kebijakan.
Baca juga: Jokowi minta kepala daerah tak terima data "Asal Bapak Senang"
"Itu harus diorkestrasi sehingga menjadi sebuah informasi yang solid. Tiap informasi itu diberikan ke kita untuk membangun sebuah policy, kebijakan, itu saja kesimpulannya," kata Jokowi.
Dalam acara tersebut, Presiden juga memberikan nama kepada kendaraan taktis (rantis) buatan PT Pindad.
"(Namanya) Maung," kata Jokowi singkat saat ditanya soal nama kendaraan rantis yang baru ia resmikan.
Namun, dia tidak menyampaikan alasan pemilihan namanya itu.
"(Silakan) Tanya Pak Menhan (Prabowo Subianto)," ujarnya.
Hadir dalam acara tersebut antara lain Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali, serta para pejabat tinggi di TNI AD, AU, AL.