Bila nasi goreng menjadi makanan yang identik dengan Indonesia, maka pho adalah makanan yang langsung muncul di pikiran ketika bicara soal hidangan Vietnam.
Hidangan kuah berisi mie, sayur, dan daging ini punya cita rasa khas berkat rempah-rempah Vietnam.
Semangkuk pho umumnya terdiri dari kwetiau, kuah sapi, sayur, dan irisan daging sapi atau ayam. Kwetiau untuk pho biasanya dibuat dari tepung beras dan berbentuk tipis.
Food Director Yeu Saigon Group, chef Lu Vn Nhân, di restoran Pho Ba Ba, Summarecom Mal Kelapa Gading, Jakarta, Desember lalu mengajarkan cara terbaik makan pho agar kelezatannya terasa maksimal di lidah.
Di restoran tersebut, semangkuk pho disajikan bersama piring-piring kecil berisi saus, potongan cabai, dan potongan daun-daun rempah.
Bahan pertama yang dicampurkan oleh chef ke dalam mangkuk pho adalah saus, kemudian dilanjutkan dengan aneka daun, lalu perasan jeruk nipis, lalu yang terakhir adalah potongan cabai.
Semua bahan yang sudah dimasukkan harus diaduk hingga merata dengan bantuan sendok dan sumpit.
Berbeda dengan ramen yang biasanya disantap hanya dengan sumpit, chef asal Vietnam ini mengambil sedikit mie, sayur, dan daging dengan sumpit, kemudian menaruhnya ke sendok. Tak lupa ia memasukkan potongan cabai agar terasa pedas.
Mengapa tidak langsung dimakan dengan sumpit?
"Ditaruh di sendok agar bisa sekaligus merasakan kuahnya," kata dia dalam bahasa campuran Indonesia dan Inggris.
Rasa segar langsung memenuhi rongga mulut ketika sesendok kuah pho beserta isiannya disuapkan.
Rempah-rempah khas Vietnam memberikan rasa spesial yang tak ada di makanan Indonesia. Rasa potongan daun yang dimasukkan begitu aromatik, sensasinya serupa dengan makan daun kemangi atau daun pohpohan.
Bagi orang yang sudah terbiasa makan lalapan dengan daun aromatik, tak butuh waktu lama untuk menyesuaikan diri dengan cita rasa pho.
Ada makanan yang biasanya lebih cocok dimakan pada pagi, siang, atau malam hari. Namun, chef Lu Vn Nhân mengatakan pho adalah tipe makanan yang bisa dinikmati kapan saja sesuai selera.
"Bisa pagi, siang, malam, kapan saja kita mau."
Berbeda dengan ramen yang biasanya disantap hanya dengan sumpit, chef asal Vietnam ini mengambil sedikit mie, sayur, dan daging dengan sumpit, kemudian menaruhnya ke sendok. Tak lupa ia memasukkan potongan cabai agar terasa pedas.
Mengapa tidak langsung dimakan dengan sumpit?
"Ditaruh di sendok agar bisa sekaligus merasakan kuahnya," kata dia dalam bahasa campuran Indonesia dan Inggris.
Rasa segar langsung memenuhi rongga mulut ketika sesendok kuah pho beserta isiannya disuapkan.
Rempah-rempah khas Vietnam memberikan rasa spesial yang tak ada di makanan Indonesia. Rasa potongan daun yang dimasukkan begitu aromatik, sensasinya serupa dengan makan daun kemangi atau daun pohpohan.
Bagi orang yang sudah terbiasa makan lalapan dengan daun aromatik, tak butuh waktu lama untuk menyesuaikan diri dengan cita rasa pho.
Ada makanan yang biasanya lebih cocok dimakan pada pagi, siang, atau malam hari. Namun, chef Lu Vn Nhân mengatakan pho adalah tipe makanan yang bisa dinikmati kapan saja sesuai selera.
"Bisa pagi, siang, malam, kapan saja kita mau."