Malang - Kontingen Kota Malang mengeluhkan akomodasi terutama sarana transportasi bagi atlet dan para official yang hanya disediakan ketika menjelang pertandingan digelar. Wakil komandan kontingen Kota Malang untuk wilayah Kota dan Kabupaten Blitar Nono Suhertono, Jumat, mengemukakan, akodomasi transportasi bagi atlet sama sekali jauh dari harapan, bahkan kendaraan untuk official yang akan melakukan "technical meeting" juga tidak ada. Ia mencontohkan, ketika tim sepak bola akan bertanding sama sekali tidak ada kendaraan dari panitia pusat, sehingga harus mencarter sendiri."Daripada hal-hal nonteknis ini menghambat kami, lebih baik berusaha sendiri dengan berbagai upaya termasuk mencarter angkutan umum," katanya menambahkan. Selain akomodasi (transportasi), katanya, para atlet juga mengeluhkan konsumsi yang tidak datang tepat pada waktunya, sehingga official beberapa cabang olahraga yang sudah dipertandingkan terpaksa juga harus beli sendiri untuk memenuhi kebutuhan konsumsi atlet. "Kalau telatnya satu sampai dua jam kami masih bisa memahami, kalau sudah lebih dari itu kan tidak mungkin atlet dibiarkan menahan lapar, sementara kondisi harus tetap fit," tegasnya. Sementara itu Sekretaris KONI KOta Malang Sumartoyo mengaku kecewa dengan kinerja panitia Porprov, baik dari Pemprov maupun lokal Kediri."Kami (KONI) kan sudah menyertakan anggaran untuk keperluan akomodasi dan konsumsi para atlet, namun kok jauh dari harapan," ujarnya. Dengan adanya fakta (kondisi) seperti itu, lanjutnya, secara otomatis anggaran yang dikeluarkan KONI membengkak karena ada beberapa kebutuhan yang seharusnya sudah beres ditangani panitia Pemprov, ternyata jauh dari harapan dan itu merugikan atlet. Ia menilai, baik panitia dari Pemprov maupun lokal Kediri sama-sama belum siap, sehingga banyak kontingen yang dirugikan."Mudah-mudahan besok sudah teratasi semua," tegasya. Dalam perhelatan Porprov III Jatim ini, Kota Malang membidik juara umum menggeser dominasi Kota Surabaya yang pada Porprov II (2009) menjadi juara umum. Perolehan medali sementara, Kabupaten Malang masih memimpin dengan dua emas, disusul Kota Surabaya yang meraih satu medali emas dan dua perak, Kabupaten Blitar dan Bojonegoro masing-masing satu perak dan satu perunggu, Gresik dan Kota Blitar masing-masing dua perunggu, Kabupaten Nganjuk, Sidoarjo dan Kediri masing-masing satu perunggu. Sementara Kota Malang masih belum meraih satu medali pun.
Kontingen Kota Malang Keluhkan Akomodasi Atlet
Jumat, 15 Juli 2011 22:15 WIB