Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menyatakan akan terus memberikan dukungan secara penuh bagi investor hulu migas, dibuktikan dengan sejumlah perusahaan hulu migas yang telah beroperasi dan berproduksi di wilayahnya.
Bupati Fauzi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis, mengatakan, salah satu lapangan migas yang telah beroperasi di Sumenep adalah lapangan gas MDA-MBH (2M) oleh perusahaan Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) di lepas pantai Kabupaten Sumenep.
"Prinsipnya, kami menyambut dengan karpet merah setiap investasi yang masuk ke Kabupaten Sumenep," ujar Bupati Sumenep Achmad Fauzi saat menerima silaturahmi pejabat SKK Migas Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (Jabanusa) dan pimpinan perusahaan hulu migas HCML di rumah dinas Bupati Sumenep, Rabu (14/12/2022) petang.
Hadir dalam pertemuan tersebut Kepala Departemen Humas SKK Migas Jabanusa Indra Zulkarnain, Manager MDA, MBH and MDK Development Project HCML Dirzi Zaidan dan Regional Office and Relation Manager HCML, Hamim Tohari.
Bupati Fauzi menegaskan bahwa sesuai dengan konstitusi, migas adalah milik negara.
"Migas itu soal negara dan devisa sebab, negara yang memiliki dan berkuasa penuh atas kekayaan migas," tambahnya.
Selama ini, kata Fauzi, Pemkab Sumenep memberikan support penuh atas aktivitas industri hulu migas.
"Tentang feedback dari K3S (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) diatur pemerintah pusat. Pemerintah daerah tinggal menerima DBH (Dana Bagi Hasil) migas yang sudah dihitung berdasarkan regulasi yang ada," kata dia.
Baca juga: HCML umumkan lapangan MDA-MBH di selat Madura mulai produksi
Bupati Fauzi mengakui industri hulu migas merupakan investasi jangka panjang. Belum tentu dalam tempo 5 tahun, investasi yang ditanamkan sudah balik modal. .
Sementara itu, Manager MDA, MBH and MDK Development Project HCML, Dirzi Zaidan mengungkapkan kapasitas produksi gas yang dihasilkan dari lapangan MDA-MBH mencapai 140 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Saat awal, volume lifting gas mencapai 87 MMSCFD.
Produk gas HCML dari lapangan MDA-MBH dimanfaatkan oleh PT Petrokimia Gresik (PKG), perusahaan yang bergerak di bidang produksi pupuk pertanian dan beroperasi di wilayah Kabupaten Gresik. Gas itu dialirkan melalui East Java Gas Pipeline (EJGP).
Dirzi melanjutkan proses konstruksi lapangan 2M, memakan waktu 14 bulan mulai Juni 2021 dan selesai pada Agustus 2022. Pengerjaan facility processing unit (FPU) Trunojoyo 1 dilakukan di China.
"Kami juga ingat pesan Bapak Bupati untuk menjaga ekosistem terumbu karang," kata Dirzi Zaidan.
Pada fase kegiatan konstruksi, jumlah tenaga kerja yang terlibat sebanyak 400 orang. Mereka bergerak ke titik lokasi dari dua wilayah yakni Pelabuhan Kalianget Sumenep dan Pelabuhan Probolinggo.
"Pada fase konstruksi, tidak ada kecelakaan dan tidak ada kerusakan lingkungan. Kami senang jika Bupati berkenan ke FPU Trunojoyo 1," kata dia.
Pada kesempatan yang sama, Regional Office and Relation Manager HCML Hamim Tohari menyatakan apresiasi yang tinggi kepada Bupati Fauzi dan Pemkab Sumenep yang telah mendukung kegiatan proyek HCML di Sumenep.
"Kami juga berusaha untuk memberikan manfaat ke daerah atas kegiatan hulu migas HCML," kata Hamim Tohari.
Hamim Tohari berharap bisa terus bekerja sama bersama Pemkab untuk memajukan industri hulu migas, terutama di kawasan Sumenep, sehingga ketahanan energi nasional dapat terwujud.
Kepala Departemen Humas SKK Migas Jabanusa, Indra Zulkarnain menyatakan peresmian Lapangan 2M HCML direncanakan berbarengan dengan Lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB) di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
"Peresmian Lapangan 2M bersamaan dengan Lapangan JTB, sehingga prosesinya digabung," kata Indra Zulkarnain.(*)