Jombang (ANTARA) - Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengatakan bahwa penetapan hari santri nasional bukan hanya apresiasi pemerintah yang dituangkan dalam Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 tertanggal 15 Oktober 2015.
PBNU juga menegaskan seperti hari nasional lainnya, Hari Santri adalah peringatan jasa dan keteladanan bagi para pahlawan secara umum.
"Hari Santri Nasional dirayakan sebagai momentum mengenang kepahlawanan segenap bangsa Indonesia, bukan hanya satu kelompok tertentu saja. Hari Santri harus benar-benar dipahami, dihayati, dan ditegakkan sebagai harinya seluruh bangsa Indonesia tanpa terkecuali," kata Gus Yahya, sapaan akrabnya di Jombang, Jawa Timur, Sabtu.
Gus Yahya mengatakan penetapan Hari Santri Nasional dilakukan berdasarkan peringatan 70 tahun Resolusi Jihad yang diabadikan sebagai penghormatan jasa para ulama.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menggelar Apel Nasional Hari Santri 2022 di Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Sabtu.
Acara tersebut digelar secara offline dan daring dari Pesantren Tebuireng, Jombang dan diikuti seluruh PCNU dan PWNU se-Indonesia dari daerah mereka masing-masing. Acara tersebut juga diikuti ribuan santri seluruh pelosok negeri.
Ketua umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf langsung memimpin apel nasional itu. Ada 528 titik yang menggelar apel serentak itu di seluruh Indonesia.
Baca juga: Simak pesan Ketua PWNU Jatim di Hari Santri 2022