Sidoarjo (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur menggalakkan gerakan minum tablet tambah darah (TTD) secara serentak yang menyasar pelajaran SMA dan SMK di kabupaten setempat sebagai upaya preventif menanggulangi stunting untuk menuju Indonesia Emas 2045.
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati di Mojokerto Jumat mengatakan gerakan minum TTD tersebut dikhususkan untuk para siswi yang akan menjadi calon ibu untuk mencegah terjadinya stunting yang disebabkan faktor kurang darah atau anemia.
"Pelaksanaan senam dan gerakan minum TTD tersebut dibalut dalam agenda Jumat CERIA (Cantik, Enerjik, Rajin, Inovatif, dan Aktif)," ujarnya.
Menurut dia, saat ini bangsa Indonesia menghadapi masalah yang namanya stunting ini adalah anak-anak balita yang gagal tumbuh, kenapa mereka gagal tumbuh, karena ketika ibunya mengandung ibunya ini kurang darah.
"Kenapa Ibu hamil kurang darah, karena ibu hamil ini menikah ternyata dia kurang darah dan dia tidak pernah menyadari kalau dia kurang darah," kata Bupati Ikfina.
Salah satu penyebab wanita bisa kekurangan darah adalah menstruasi sehingga diimbau untuk mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, karena zat besi menjadi salah satu faktor utama dalam memproduksi sel darah merah pada tubuh.
"Jadi makanan apa saja yang mengandung zat besi yaitu bayam, daun ketela kacang-kacangan, jeroan, tapi lebih tepatnya adalah hati. Jadi makanan yang paling tinggi kandungan zat besinya yaitu hati, bisa hati ayam, hati kambing, hati sapi, kemudian kuning telur. Karena faktanya 30 persen atau sepertiga remaja putri di Indonesia mengalami kondisi yang namanya anemia atau kekurangan darah," ucapnya.
Ia mengatakan, remaja putri yang mengalami anemia atau kekurangan darah juga bisa menyebabkan mudah mengantuk, otak tidak bisa berpikir dengan cepat, dan tidak bisa konsentrasi.
Maka menurut pemahamannya, anemia yang disebabkan karena menstruasi setiap bulannya, sehingga solusinya harus makan makanan yang mengandung zat besi dan minum TTD setiap minggunya.
"Terdapat dua faktor yang dapat menghambat dan mempercepat penyerapan zat besi pada tubuh, yakni minum kopi dan teh setelah makan sebelum satu jam dapat menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh. Akan tetapi minum jus jeruk atau semacamnya bisa mempercepat penyerapan zat besi di dalam usus,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Puri Herni Sundar menyampaikan senam dan minum TTD merupakan suatu bentuk ikhtiar agar selalu sehat jasmani dan menyehatkan rohaninya.
"Kami bekerja sama dengan Dinas Sosial dan Rumah Sakit Gatoel untuk memberikan materi ke anak-anak kedepannya jadi wanita yang tangguh, mandiri dan siap menghadapi tantangan," katanya.