Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jember menerima Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp10,36 miliar dari Kementerian Keuangan karena dinilai sukses dan berkinerja baik dalam menekan laju inflasi di wilayah setempat.
"Alhamdulillah itu suatu prestasi luar biasa dari masyarakat Jember, dan tentunya kami sangat bahagia mendapat dana insentif tersebut berkat kerja sama semua pihak untuk menekan laju inflasi," kata Bupati Jember Hendy Siswanto saat dikonfirmasi melalui telepon di Jember, Selasa.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan hadiah berupa dana insentif daerah rata-rata Rp10 miliar kepada 10 provinsi, 15 kabupaten, dan 15 kota yang telah sukses menekan inflasinya secara tajam dari Mei 2022 ke Agustus 2022.
Ada empat kabupaten/kota di Jawa Timur yang mendapat DID tersebut karena bekerja keras menekan laju inflasi, yakni Kabupaten Banyuwangi sebesar Rp10,4 miliar, Kabupaten Jember Rp10,36 miliar, Sumenep Rp10,44 miliar, dan Kota Probolinggo sebesar Rp10,42 miliar, sedangkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapat dana insentif sebesar Rp10,33 miliar.
"Semua pihak baik organisasi perangkat daerah, UMKM maupun sejumlah pihak telah menggelar kegiatan yang cukup besar hingga menggerakkan roda perekonomian sehingga kolaborasi tersebut dampaknya dapat dirasakan bersama," ucapnya.
Banyaknya penduduk di Jember dengan kearifan lokalnya, kata dia, mampu menggerakkan UMKM dilakukan secara masif sehingga dampaknya dapat menekan laju inflasi.
Ia berharap dengan pengendalian laju inflasi tersebut maka daya beli masyarakat relatif stabil dan tidak terpengaruh akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sehingga tidak ada kenaikan signifikan terhadap sejumlah komoditas bahan pokok di Jember.
Sebelumnya, Bupati Jember bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) membuat kebijakan 10 solusi pengendalian laju inflasi untuk mencegah kepanikan masyarakat terhadap sejumlah komoditas yang diprediksi naik pascakenaikan harga BBM dan masalah ekonomi global.
Solusi pengendalian inflasi itu yakni komunikasi publik agar masyarakat tidak panik, mengaktifkan TPID, mengaktifkan Satgas Pangan, BBM subsidi tepat sasaran, gerakan hemat energi, gerakan tanam pangan cepat panen.
Kemudian kerja sama antar daerah, intensifikasi jaring pengaman sosial, informasi laju inflasi secara berkala, dan kunci utama isu pengendalian inflasi menjadikan prioritas dengan sinergi semua pemangku kepentingan.
Berdasarkan data BPS Jember tercatat laju inflasi pada Mei 2022 sebesar 0,52 persen dengan penyumbang terbesar inflasi yakni telur ayam ras, kemudian pada Juni 2022 laju inflasi sebesar 0,77 persen dengan komoditas penyumbang tertinggi cabai rawit.
Pada Juli 2022 angka inflasi Jember tercatat 0,67 persen dengan komoditas penyumbang inflasi tertinggi yakni bawang merah, sedangkan pada Agustus 2022 mengalami deflasi sebesar 0,47 persen dengan komoditas penyumbang deflasi tertinggi yakni cabai rawit.